tag:blogger.com,1999:blog-36830523580935003622024-03-13T23:07:40.349-07:00Artikel Islam“Berpeganglah dengan sunnahku dan sunnah Khulafaur Rasyidin yang terbimbing, gigitlah dengan gerahammu dan hati-hatilah kamu terhadap perkara yang baru karena sesungguhnya setiap bid’ah itu adalah sesat.” (HR. Ahmad 4/126, At Tirmidzy 2676, Al Hakim 1/96, Al Baghawy 1/205 nomor 102)artikel Islamhttp://www.blogger.com/profile/03964809318614396427noreply@blogger.comBlogger39125tag:blogger.com,1999:blog-3683052358093500362.post-19886597174502781262010-10-22T04:08:00.000-07:002010-10-22T04:09:31.118-07:00Dosa-Dosa Yang Dianggap Biasa (Ghibah/Menggunjing)<a class="title" href="http://turi1976.wordpress.com/dosa-dosa-yang-dianggap-biasa-ghibahmenggunjing/" style="text-decoration: none;" rel="bookmark" title="Link permanen: Dosa-Dosa Yang Dianggap Biasa (Ghibah/Menggunjing)"><br /></a> <p><em>oleh : Syaikh</em><em> Muhammad Shalih Al-Munajjid</em></p> <p>Dalam banyak pertemuan di majlis, seringkali yang dijadikan hidangannya adalah menggunjing umat Islam. Padahal Allah Subhanahu wa Ta’ala melarang hal tersebut, dan menyeru agar segenap hamba menjauhinya. Allah menggambarkan dan mengidentikkan <em>ghibah</em> dengan sesuatu yang amat kotor dan menjijikkan. Allah berfirman :</p> <p>“Artinya : Dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang diantara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati ? Maka tentulah kamu merasa jijik dengannya”. (Al-Hujurat: 12)</p> <p>Nabi <em>Shallallahu</em><em> ‘alaihi wa sallam</em> menerangkan makna <em>ghibah</em> (menggunjing) dalam sabdanya :</p> <p>“Artinya : Tahukah kalian apakah <em>ghibah</em> itu ? “Mereka menjawab : “Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui. “Beliau bersabda :”Yaitu engkau menyebut saudaramu dengan sesuatu yang dibencinya.” Ditanyakan : “Bagaimana halnya jika apa yang aku katakan itu (memang) terdapat pada saudaraku ? “Beliau menjawab : “Jika apa yang kamu katakan terdapat pada saudaramu, maka engkau telah menggunjingnya (melakukan <em>ghibah</em>) dan jika ia tidak terdapat padanya maka engkau telah berdusta atasnya”. (<em>Hadits</em><em> Riwayat Muslim, 4/2001</em>)</p> <p>Jadi, <em>ghibah</em> adalah menyebutkan sesuatu yang terdapat pada diri seorang muslim, sedang ia tidak suka (jika hal itu disebutkan). Baik dalam keadaan soal jasmaninya, agamanya, kekayaannya, hatinya, ahlaknya, bentuk lahiriyahnya dan sebagainya. Caranya-pun bermacam-macam. Di antaranya dengan membeberkan aib, menirukan tingkah laku atau gerak tertentu dari orang yang dipergunjingkan dengan maksud mengolok-ngolok.</p> <p>Banyak orang meremehkan masalah <em>ghibah</em>, padahal dalam pandangan Allah ia adalah sesuatu yang keji dan kotor. Hal itu dijelaskan dalam sabda Rasulullah <em>Shallallahu</em><em> ‘alaihi wa sallam</em>.</p> <p>“Artinya : Riba itu ada tujuh puluh dua pintu, yang paling ringan daripadanya sama dengan seorang laki-laki yang menyetubuhi ibunya (sendiri), dan riba yang paling berat adalah pergunjingan seorang laki-laki atas kehormatan saudaranya”. (<em>As-Silsilah As-Shahihah, 1871</em>)</p> <p>Wajib bagi orang yang hadir dalam majlis yang sedang menggunjing orang lain, untuk mencegah kemungkaran dan membela saudaranya yang dipergunjingkan. Nabi <em>Shallallahu</em><em> ‘alaihi wa sallam</em> amat menganjurkan hal demikian, sebagaimana dalam sabdanya.</p> <p>“Artinya : Barangsiapa menolak (<em>ghibah</em> atas) kehormatan saudaranya, niscaya pada hari kiamat Allah akan menolak menghindarkan api Neraka dari wajahnya”. (<em>Hadits</em><em> Riwayat Ahmad, 6/450, hahihul Jami’. 6238</em>)</p>artikel Islamhttp://www.blogger.com/profile/03964809318614396427noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3683052358093500362.post-17917385155294259832010-10-22T03:59:00.000-07:002010-10-22T04:01:14.780-07:00Adab – adab Berdoa<a href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2010/01/air-terjun-12.jpg"><img class="size-full wp-image-8167 alignleft" title="air-terjun-12" src="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2010/01/air-terjun-12.jpg?w=202&h=151&h=151" alt="" width="202" height="151" /></a><a href="http://go2.wordpress.com/?id=725X1342&site=turi1976.wordpress.com&url=http%3A%2F%2Falqiyamah.files.wordpress.com%2F2010%2F01%2Fair-terjun-12.jpg&sref=http%3A%2F%2Fturi1976.wordpress.com%2Fadab-adab-berdoa-2%2F"> <p>Adab-Adab Berdoa</p> <p>Allah Ta’ala berfirman:</p> <p>إِذْ نَادَى رَبَّهُ نِدَاء خَفِيًّا</p> <p>“Yaitu tatkala ia berdoa kepada Tuhannya dengan suara yang lembut.” (QS. Maryam: 3)</p> <p>Allah Ta’ala berfirman:</p> <p>ادْعُواْ رَبَّكُمْ تَضَرُّعًا وَخُفْيَةً إِنَّهُ لاَ يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ</p> <p>(Q“Berdoalah kepada Rabb kalian dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.” (QS. Al-A’raf: 55)</p> <p>Dari Aisyah -radhiallahu ‘anha- dia berkata:</p> <p>كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَسْتَحِبُّ الْجَوَامِعَ مِنْ الدُّعَاءِ وَيَدَعُ مَا سِوَى ذَلِكَ</p> <p>“Rasulullah -shallallahu wa’alaihi wa sallam- menyukai doa-doa yang singkat tapi padat maknanya, dan meninggalkan selain itu.” (HR. Abu Daud no. 1482 dan An-Nawawi berkata dalam Riyadh Ash-Shalihin no. 431, “Sanadnya baik.”)</p> <p>Dari Jabir bin Abdillah dia berkata: Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wasallam- bersabda:</p> <p>لَا تَدْعُوا عَلَى أَنْفُسِكُمْ وَلَا تَدْعُوا عَلَى أَوْلَادِكُمْ وَلَا تَدْعُوا عَلَى أَمْوَالِكُمْ لَا تُوَافِقُوا مِنْ اللَّهِ سَاعَةً يُسْأَلُ فِيهَا عَطَاءٌ فَيَسْتَجِيبُ لَكُمْ</p> <p>“Janganlah kalian mendoakan keburukan pada diri kalian, jangan mendoakan keburukan pada anak-anak kalian, dan jangan mendoakan keburukan pada harta-harta kalian. Jangan sampai doa kalian bertepatan dengan saat dikabulkannya doa dari Allah lalu Dia akan mengabulkan doa kalian.” (HR. Muslim no. 3009)</p> <p>Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wasallam- bersabda:</p> <p>إِذَا دَعَا أَحَدُكُمْ فَلَا يَقُلْ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي إِنْ شِئْتَ وَلَكِنْ لِيَعْزِمْ الْمَسْأَلَةَ وَلْيُعَظِّمْ الرَّغْبَةَ فَإِنَّ اللَّهَ لَا يَتَعَاظَمُهُ شَيْءٌ أَعْطَاهُ</p> <p>“Jika salah seorang dari kalian berdoa maka janganlah sekali-kali dia berkata, “Ya Allah ampunilah aku jika Engkau kehendaki.” Akan tetapi hendaklah dia memastikan apa yang dia minta dan hendaknya dia memperbesar pengharapannya, karena Allah -Azza wa Jalla- sama sekali tidak pernah menganggap besar sesuatu yang Dia berikan.” (HR. Al-Bukhari no. 6339 dan Muslim no. 2678)</p> <p>Penjelasan ringkas:</p> <p>Dari dalil-dalil di atas kita bisa memetik beberapa perkara yang menjadi adab dalam berdoa:</p> <p>1. Merendahkan suara ketika berdoa, tidak di dalam hati tapi juga tidak menjaharkannya. Karena hal itu bisa membantu dia untuk khusyu’ dan sekaligus menunjukkan ketundukan dan kerendahan dia di hadapan Allah Ta’ala.</p> <p>2. Tadharru’ (merendah) kepada Allah ketika berdoa kepada-Nya.</p> <p>Ad-Dhara’ah (asal kata tadharru’, pent.) bermakna menghinakan diri, tunduk, dan mengharap. Dikatakan: ضَرَعَ – يَضْرَعُ – ضَرَاعَةُ maknanya tunduk, menghinakan diri, dan merendahkan diri. Dia tadharru’ kepada Allah maksudnya dia berharap kepada-Nya. (Lihat Al-Mishbah Al-Munir hal. 361)</p> <p>Allah Ta’ala berfirman, “Kemudian Kami siksa mereka dengan (menimpakan) kesengsaraan dan kemelaratan, supaya mereka memohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri. Maka mengapa mereka tidak memohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri ketika datang siksaan Kami kepada mereka, bahkan hati mereka telah menjadi keras, dan syaitanpun menampakkan kepada mereka kebagusan apa yang selalu mereka kerjakan.” (QS. Al-An’am: 42-42)</p> <p>3. Menggunakan kalimat-kalimat yang jami’ dalam berdoa, yakni yang lafazhnya ringkas akan tetapi makna yang terkandung di dalamnya sangat dalam lagi sangat luas. Karenanya sudah sepantasnya seseorang itu berdoa dengan doa-doa yang Nabi -alaihishshalatu wassalam- pernah berdoa dengannya, karena beliaulah pemilik al-jawami’ al-kalim (kata-kata yang jami’).</p> <p>4. Tidak mendoakan kejelekan untuk diri, keluarga, dan harta benda, karena mungkin saja Allah Ta’ala akan mengabulkannya.</p> <p>5. Memastikan permintaannya dan tidak mengembalikannya kepada masyi`ah (kehendak) Allah, karena hal itu menunjukkan kurang perhatiannya dia kepada doanya dan dia tidak terlalu berharap kalau Allah akan mengabulkan doanya.</p> <p>6. Betul-betul meminta (arab: al-ilhah) kepada Allah ketika berdoa.</p> <p>Al-Ilhah maknanya mendatangi sesuatu dan komitmen berada di atasnya. Dari Anas bin Malik -radhiallahu anhu- secara marfu’, “Tetaplah kalian berdoa dengan ‘Wahai Yang Maha Mulia lagi Maha Pemurah.” (HR. At-Tirmizi no. 3773-3775 dan dinyatakan shahih oleh Al-Albani dalam Shahih At-Tirmizi: 3/172)</p> <p>Maka hendaknya seorang hamba memperbanyak doa dan sering mengulang-ulanginya. Dia terus-menerus meminta kepada Allah dengan mengulang-ulangi penyebutan rububiah-Nya, uluhiah-Nya, serta nama-nama dan sifat-sifatNya. Itu merupakan sebab terbesar dikabulkannya doa, sebagaimana yang Nabi -shallallahu alaihi wasallam- sebutkan, “Seseorang yang letih dalam perjalanannya, rambutnya berantakan, dan kakinya berpasir, seraya dia menengadahkan kedua tanganya ke langit dan berkata, “Wahai Rabbku, wahai Rabbku,” sampai akhir hadits (HR. Muslim no. 1015) dan hadits ini menunjukkan adanya ilhah dalam berdoa.</p> <p>Berikut beberapa adab lainnya yang tidak tersebut dalam semua dalil di atas:</p> <p>1. Memulai dengan memuji Allah lalu bershalawat kepada Nabi -shallallahu alaihi wasallam-, dan juga menutup doanya dengan ini.</p> <p>Dari Fudhalah bin Ubaid -radhiallahu anhu- dia berkata: Rasulullah -shallallahu alaihi wasallam- mendengar seorang lelaki berdoa di dalam shalatnya, dia tidak memuji Allah Ta’ala dan juga tidak bershalawat kepada Nabi -shallallahu alaihi wasallam-. Maka Rasulullah -shallallahu alaihi wasallam- bersabda, “Orang ini tergesa-gesa,” kemudian beliau memanggil orang itu lalu beliau berkata kepadanya atau kepada selainnya, “Jika salah seorang di antara kalian berdoa maka hendaknya dia memulainya dengan memuji dan menyanjung Allah, kemudian dia bershalawat kepada Nabi -shallallahu alaihi wasallam-, kemudian setelah itu baru dia berdoa sesukanya.” (HR. Abu Daud: 2/77 no. 1481 dan At-Tirmizi: 5/516 no. 2477. Dinyatakan shahih oleh Al-Albani dalam Shahih Abu Daud no. 1314 dan Shahih At-Tirmizi no. 2767.)</p> <p>2. Senantiasa berdoa kepada Allah baik dalam keadaan lapang maupun dalam kesulitan.</p> <p>Dari Abu Hurairah -radhiallahu anhu- dia berkata: Rasulullah -shallallahu alaihi wasallam- bersabda, “Barangsiapa yang mau doanya dikabulkan oleh Allah ketika dia mendapatkan syada`id (kesusahan) dan al-kurab (kesulitan), maka hendaknya dia memperbanyak berdoa ketika dia lapang.” (HR. At-Tirmizi no. 3382 dan Al-Hakim: 1/544. Hadits ini juga dinyatakan hasan oleh Al-Albani dalam Shahih At-Tirmiz: 3/140, dan lihat juga Al-Ahadits Ash-Shahihah no. 593)</p> <p>3. Bertawassul kepada Allah Ta’ala dengan salah satu atau semua jenis-jenis tawassul yang disyariatkan, yaitu: Tawassul dengan menggunakan nama-nama dan sifat-sifat Allah, tawassul dengan amalan saleh, dan tawassul dengan perantaraan doa orang saleh yang masih hidup. Dan bukan di sini tempatnya membahas tentang tawassul.</p> <p>4. Tidak memaksakan diri dalam memperindah lafazh (sajak) doa (arab: as-saja’).</p> <p>Dari Ibnu Abbas beliau berkata, “Jauhilah as-saja’ dalam berdoa, karena sesungguhnya aku mendapati Rasulullah -shallallahu alaihi wasallam- dan para sahabatnya tidak melakukan kecuali itu -yakni: Mereka tidak melakukan kecuali menjauhi hal itu-.” (HR. Al-Bukhari no. 6337)</p> <p>5. Mengulangi doa sebanyak tiga kali.</p> <p>Dalil dalam masalah ini cukup banyak, di antaranya adalah ucapan Ibnu Mas’ud bahwa Nabi -alaihishshalatu wassalam- mengangkat kepalanya kemudian berdoa, “Ya Allah binasakanlah Quraisy,” sebanyak tiga kali. (HR. Al-Bukhari no. 240 dan Muslim no. 1794)</p> <p>6. Menghadap ke arah kiblat.</p> <p>Dari Badr bin Zaid dia berkata, “Nabi -shallallahu alaihi wasallam- pernah keluar ke lapangan ini untuk meminta hujan, maka beliau berdoa dan shalat istisqa`, kemudian beliau menghadap ke kiblat dan membalik kain yang beliau pakai.” (HR. Al-Bukhari -dan ini adalah lafazhnya- no. 6343)</p> <p>7. Mengangkat kedua tangan ketika berdoa.</p> <p>Dari Salman -radhiallahu anhu- dia berkata: Rasulullah -shallallahu alaihi wasallam- bersabda, “Sesungguhnya Rabb kalian -Tabaraka wa Ta’ala- Maha Malu lagi Maha Pemurah kepada hamba-Nya, Dia malu kepada hamba-Nya tatkala dia mengangkat kedua tangannya kepada-Nya lantas Dia mengembalikannya dalam keadaan kosong.” (HR. Abu Daud no. 1488, At-Tirmizi: 5/ 557, dan selain keduanya. Ibnu Hajar berkata, “Sanadnya jayyid,” dan dinyatakan shahih oleh Al-Albani dalam Shahih At-Tirmizi: 3/179)</p> <p>8. Berwudhu sebelum berdoa, jika memungkinkan.</p> <p>Dalam hadits Abu Musa Al-Asy’ari bawa Rasulullah -shallallahu alaihi wasallam- meminta air lalu berwudhu kemudian beliau mengangkat kedua tangannya lalu berdoa, “Ya Allah, ampunilah Ubaid Abu Amir.” (HR. Al-Bukhari: 5/101 dan Muslim: 4/1943. Lihat Al-Fath: 8/42,)</p> <p>9. Menangis ketika berdoa karena takut kepada Allah Ta’ala.</p> <p>10. Jika dia mendoakan orang lain maka hendaknya dia mulai dengan mendoakan dirinya sendiri.</p> <p>Dari Ubay bin Ka’ab -radhiallahu anhu- dia berkata, “Jika Rasulullah -shallallahu alaihi wasallam- menyebut seseorang lalu mendoakannya, maka beliau mulai dengan mendoakan diri beliau sendiri.” (HR. At-Tirmizi: 5/463) Hanya saja juga telah shahih riwayat bahwa beliau -shallallahu alaihi wasallam- tidak memulai dengan diri beliau sendiri, seperti pada doa beliau untuk Anas, Ibnu Abbas, dan ibunya Ismail -radhiallahu anhum-. (Lihat: Syarh Shahih Muslim: 15/144, Fath Al-Bari: 1/218, dan Tuhfah Al-Ahwadzi Syarh Sunan At-Tirmizi: 9/328)</p> <p>11. Dan tentu saja dia tidak meminta kecuali hanya kepada Allah semata.</p> <p>Dari Ibnu Abbas -radhiallahu anhuma- dia berkata: Saya pernah berada di belakang Nabi -shallallahu alaihi wasallam- lalu beliau bersabda, “Wahai anak kecil, sesungguhnya saya akan mengajarkan kepadamu beberapa ucapan: Jagalah Allah niscaya Dia akan menjagamu, jagalah Allah niscaya kamu akan mendapati Dia berada di depanmu. Jika kamu meminta maka mintalah hanya kepada Allah, dan jika kamu meminta pertolongan maka mintalah pertolongan hanya kepada Allah.” (HR. At-Tirmizi: 4/667 dan Ahmad: 1/293. Dinyatakan shahih oleh Al-Albani dalam Shahih At-Tirmizi: 2/309)</p></a><a href="http://go2.wordpress.com/?id=725X1342&site=turi1976.wordpress.com&url=http%3A%2F%2Falqiyamah.files.wordpress.com%2F2010%2F01%2Fair-terjun-12.jpg&sref=http%3A%2F%2Fturi1976.wordpress.com%2Fadab-adab-berdoa-2%2F"> </a>artikel Islamhttp://www.blogger.com/profile/03964809318614396427noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3683052358093500362.post-38312743010081922862010-10-22T03:58:00.000-07:002010-10-22T03:59:21.553-07:00Keutamaan Berjabat Tangan Ketika Bertemu<a class="title" href="http://turi1976.wordpress.com/keutamaan-berjabat-tangan-ketika-bertemu/" style="text-decoration: none;" rel="bookmark" title="Link permanen: Keutamaan Berjabat Tangan Ketika Bertemu"><br /></a> <p>Oleh: Ustadz ‘Abdullah Taslim, MA. -hafizhahullah-<br /><img src="http://turi1976.wordpress.com/Users/TI-66/AppData/Local/Temp/moz-screenshot-35.png" alt="" /><a href="http://turi1976.files.wordpress.com/2010/04/rangan.jpg"><img class="size-full wp-image-290 alignleft" title="rangan" src="http://turi1976.files.wordpress.com/2010/04/rangan.jpg?w=227&h=222" alt="" width="227" height="222" /></a>Dari al-Bara’ bin ‘Azib dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Tidaklah dua orang Muslim saling bertemu kemudian berjabat tangan, kecuali akan diampuni (dosa-dosa) mereka berdua sebelum mereka berpisah.” [HR. Abu Dawud No.5212, at-Tirmidzi no. 2727, Ibnu Majah no.3703 dan Ahmad 4/289. Lihat Silsilah ash-Shahihah no.525]<br />Hadits yang mulia ini menunjukkan keutamaan mushafahah (berjabat tangan) ketika bertemu, dan ini merupakan perkara yang dianjurkan berdasarkan kesepakatan para Ulama[1], bahkan hukumnya adalah sunnah muakkadah (sangat ditekankan)[2].<br />Pengertian berjabat tangan dalam hadits ini adalah berjabat tangan dengan satu tangan, yaitu tangan kanan, dari kedua belah pihak[3]. Cara berjabat tangan seperti ini diterangkan dalam banyak hadits yang shahih. Dan inilah arti berjabat tangan secara bahasa [4]. Oleh karena itu, bila dilakukan dengan dua tangan, ini adalah cara yang menyelisihi petunjuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam [5].<br />Berjabat tangan juga disunnahkan ketika berpisah, berdasarkan sebuah hadits yang dikuatkan oleh Syaikh al-Albani rahimahullah [6]. Maka pendapat yang mengatakan berjabat tangan ketika berpisah tidak disyariatkan adalah pendapat yang tidak memiliki dalil/argumentasi. Meskipun anjurannya tidak sekuat anjuran berjabat tangan ketika bertemu [7].<br />Karena berjabat tangan termasuk ibadah yang disyariatkan ketika bertemu dan berpisah, maka melakukannya di selain dua waktu tersebut, misalnya setelah shalat lima waktu adalah perbuatan yang menyimpang dari petunjuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Bahkan sebagian Ulama menilainya sebagai perbuatan bid’ah. Di antara para Ulama yang melarang perbuatan tersebut adalah al-‘Izz bin ‘Abdussalam, Ibnu Hajar al-Haitami asy-Syafi’i, Quthubuddin bin ‘Ala-uddin al-Makki al Hanafi, al-Laknawi rahimahumullah dan lain-lain. [Liat nukilan ucapan mereka dalam kitab al-Qaulul Mubin fi Akhthail Mushallin hal.294-296]<br />Adapun berjabat tangan setelah shalat bagi dua orang yang baru bertemu, maka ini dianjurkan karena niat keduanya adalah berjabat tangan karena bertemu, bukan karena shalat. Hal ini disampaikan oleh Syaikh al-Albani dalam Silsilah ash-Shahihah (1/53)<br />Bagaimana hokum mencium tangan seorang guru/ustadz ketika bertemu dengannya? Ini diperbolehkan, berdasarkan beberapa hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan perbuatan para Ulama Salaf. Namun harus disertai beberapa syarat yang harus terpenuhi, yaitu:<br />1. Tidak menjadikan hal ini sebagai kebiasaan , karena para Sahabat radhiyallahu ‘anhum sendiri tidak sering melakukannya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Terlebih lagi, jika hal itu dilakukan dengan tujuan mencari berkah dengan mencium tangan sang guru (jelas ini tidak boleh, red)<br />2. Perbuatan itu tidak membuat sang guru menjadi sombong dan merasa dirinya besar dihadapan orang lain, seperti yang sering terjadi saat ini.<br />3. Jangan sampai hal itu menjadikan kita meninggalkan petunjuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang lebih utama dan lebih dianjurkan ketika bertemu, yaitu berjabat tangan, sebagaimana telah dipaparkan di atas [8]<br />Note:<br />[1] Lihat Fathul Bari 11/55 dan Syarh Shahih Muslim 17/101<br />[2] Lihat Faidhul Qadir 5/499<br />[3] Lihat Tuhfatul Ahwadzi 7/429 dan ‘Aunul Ma’bud 14/80<br />[4] Lihat Lisanul ‘Arab” 2/512<br />[5] Lihat kitab Silsilah ash-Shahihah 1/51-52<br />[6] Dalam Silsilah ash-Shahihah 1/48<br />[7] Ibid 1/52-53<br />[8] Lihat Silsilah ash-Shahihah 1/302</p> <p>Sumber: Disalin ulang dari Majalah as Sunnah Edisi 12/Thn XIII/Rabi’ul Awwal 1431H/Maret 2010M Rubrik Baituna Hal.8</p> <p>Dipublikasikan kembali oleh : Al Qiyamah – Moslem Weblog</p>artikel Islamhttp://www.blogger.com/profile/03964809318614396427noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3683052358093500362.post-70749845052113300942010-06-17T00:26:00.000-07:002010-06-17T00:41:01.879-07:00Golongan Selamat Tidak Pernah Berselisih?<div class="pdf_version"><a href="http://docs.google.com/fileview?id=0B14LvTpPYf26ODYzMmYwODQtNDljYi00MzI2LTliYTItODc1NzBjOWZkNjJl&hl=en" target="_blank">Versi PDF</a><br /><br /><a href="http://docs.google.com/uc?export=download&id=0B14LvTpPYf26ODYzMmYwODQtNDljYi00MzI2LTliYTItODc1NzBjOWZkNjJl">Download<br />(74,6 KB)</a></div><p class="author"><strong>Oleh: al-Ustadz Muhammad Nurhuda, Lc. MA</strong></p> <p><strong>Pertanyaan:</strong></p> <p>Assalamu’alaikum warahmatullah,</p> <p>Saya ingin bertanya tentang karakteristik golongan selamat. Apa ciri khasnya? Bila ada ciri yang kurang pada seseorang apakah akan mengeluarkannya dari golongan selamat? Apakah betul golongan selamat tidak pernah berselisih? Terima kasih.</p> <p>Wassalamu’alaikum warahmatullah,</p> <p>Ahmad, Sukoharjo.</p> <p><strong>Jawaban:</strong></p> <p>Pertanyaan ini biarlah dijawab oleh Syaikh Muhammad bin Shalih al- Utsaimin (semoga Allah merahmatinya). Berikut jawabannya:</p> <p>“Golongan selamat punya sifat selalu berpegang dengan tuntunan Rasulullah <em>Shallallahu ‘alaihi wa sallam</em>, baik dalam akidah, ibadah, akhlak, maupun mu’amalah. Dalam empat hal ini ciri mereka tampak jelas. Akidah mereka didasarkan pada al-Kitab dan as-Sunnah yaitu dengan mengamalkan tauhid yang lurus dalam tauhid ibadah, <em>rubbubiyyah</em>, maupun <em>asma’ (nama) dan sifat</em>. Dalam ibadah mereka berpegang secara sempurna dan melaksanakannya sesuai tuntunan Rasulullah <em>Shallallahu ‘alaihi wa sallam</em>, baik jenis, sifat, jumlah, waktu, tempat, maupun sebabnya. Mereka dalam beragama tidak melakukan bid’ah. Terhadap Allah dan rasul-Nya mereka beradab dengan sebaik-sebaiknya, tidak berlaku lancang dengan memasukkan praktik ibadah yang tidak diizinkan-Nya.</p> <p>Mereka mempunyai kelebihan dalam akhlak yang mulia, seperti menginginkan kebaikan bagi saudaranya sesama Muslim, lapang dada, wajah cerah, santun dalam berbicara, dermawan, keberanian dan akhlak-akhlak yang mulia lainnya. Mereka bermu’amalah dengan jujur dan terus-terang, sebagaimana disyaratkan Rasulullah <em>Shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> dalam haditsnya (yang artinya):</p> <p>“<em>Dalam jual beli ada hak khiyar (memilih) selama keduanya (penjual dan pembeli) belum berpisah, kalau keduanya jujur dan terus-terang akan diberkahi dan sebaliknya apabila berdusta dan menyembunyikan cacat akan dihapus barakah dalam transaksi mereka berdua.</em>”<a name="footnote1anc" href="http://ahlussunnah.info/2009/12/23/artikel-ke-22-golongan-selamat-tidak-pernah-berselisih/#footnote1sym"><sup>1</sup></a></p> <p>Kekurangan yang kadang didapati dalam diri seseorang tidak mesti mengeluarkan seseorang dari golongan yang selamat. Tentunya perlu dirinci sesuai tingkatan perbuatan mereka. Kekurangan pada sisi tauhid terkadang bisa mengeluarkan dari golongan yang selamat, seperti keikhlasan yang ternodai syirik. Bid’ah pun kadang bisa mengeluarkan pelakunya dari golongan selamat.</p> <p>Sementara terkait dengan akhlak dan mu’amalah hanya mengurangi keutamaannya, tidak mengeluarkannya. Terkadang perlu juga menjelaskan akhlak secara detil, karena akhlak yang paling penting adalah kesatuan kalimat dan sepakat diatas kebenaran sebagaimana yang Allah wasiatkan dalam firman-Nya (yang artinya):</p> <p>“<em>Dia telah mensyariatkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa, yaitu; ‘Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah-belah tentangnya.’</em>” (QS. as-Syura : 13)</p> <p>Rasulullah <em>Shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> berlepas diri dari perbuatan yang memecah-belah agama. Satunya hati merupakan kekhususan yang paling tampak pada golongan selamat, Ahlus-Sunnah wal-Jama’ah. Bila terjadi perbedaan dalam masalah <em>ijtihadiyah</em>, mereka tidak saling <em>hasad</em>, benci, apalagi bermusuhan. Golongan selamat tetap menjaga persaudaraan walau berbeda pendapat. Bahkan mereka tetap mau shalat di belakang imam yang dianggap “tidak wudhu.” Misalnya, perbedaan dalam masalah hukum akibat makan daging onta. Sebagian orang berpendapat (bahwa seseorang yang) makan daging onta mengharuskan wudhu ulang ketika mau shalat. Sementara ada orang yang biasa jadi imam mengikuti pendapat bahwa makan daging onta tidak membatalkan wudhu. Dalam praktiknya mereka mau shalat di belakang imam tersebut, meskipun kalau shalat sendirian beranggapan tidak sah shalatnya.</p> <p>Kasus ini terjadi karena mereka menyadari perbedaan itu muncul terkait dengan masalah ijtihad. Jadi hakikatnya bukan perbedaan antara mengikuti dalil dan berpaling dari dalil. Orang-orang ini ketika melihat ada yang menyelisihinya dalam suatu masalah, pada hakikatnya bersepakat, karena dia berjalan sesuai dengan ijtihad yang diyakininya, dan menjadikan al-Quran dan as-Sunnah sebagai hukum utama. Telah masyhur di masa Rasulullah <em>Shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> pun terjadi perbedaan di antara para sahabat dalam perkara semacam itu. Misalnya, saat Rasulullah <em>Shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> kembali dari perang Ahzab, malaikat Jibril memberi isyarat kepada beliau untuk pergi ke kampung Bani Quraidhah. Hal ini disebabkan kaum Yahudi tersebut telah mengkhianati perjanjian, Lalu Rasulullah <em>Shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> bersabda kepada para sahabatnya (yang artinya);</p> <p>“<em>Jangan ada seorang pun yang shalat Ashar kecuali di kampung Bani Quraidhah.</em>”<a name="footnote2anc" href="http://ahlussunnah.info/2009/12/23/artikel-ke-22-golongan-selamat-tidak-pernah-berselisih/#footnote2sym"><sup>2</sup></a></p> <p>Ketika telah masuk waktu shalat (maka) sebagian segera shalat. ‘<em>Maksud Rasulullah adalah agar segera sampai (di kampung Bani Quraidhah), bukannya mengakhirkan shalat.</em>’ Sementara sebagian lain tidak shalat hingga sampai di perkampungan Bani Quraidhah. Dalam hal ini Rasulullah <em>Shallallahu ‘alaihi wa sallam </em>tidak bersikap keras terhadap salah satu pihak. Mereka juga tidak saling bermusuhan karena perbedaan dalam memahami perintah tersebut.</p> <p>Oleh karena itu aku memandang kaum Muslimin yang menisbatkan dirinya kepada as-Sunnah wajib menjadi umat yang satu. Jangan sampai mereka bergolong-golongan, yang ini punya kelompok tertentu, demikian juga yang lain. Apalagi diikuti dengan sikap saling menjauhi, membenci dan memusuhi hanya dikarenakan masalah yang boleh melibatkan ijtihad. Tidak perlu saya sebutkan kelompok-kelompok tersebut, orang yang berakal akan dapat memahami- nya, semoga dimudahkan urusannya.</p> <p>Aku berpandangan Ahlus-Sunnah wal-Jama’ah wajib bersatu, walaupun berbeda pendapat tentang suatu masalah seperti ditunjukkan dalil sesuai pemahaman yang ada. Alhamdulillah masalah ini adalah sesuatu yang lapang. Yang paling penting adalah bersatunya kalimat dan hati, yang jelas musuh-musuh Islam akan senang kalau kaum Muslimin bercerai-berai. Baik itu musuh yang menampakkan permusuhannya atau musuh yang kelihatan bersahabat. Menjadi kewajiban Ahlus-Sunnah untuk mempunyai karakteristik sebagaimana tersebut di atas, kemudian bersatu di atas kalimat yang sama.” (<em>Majmu’ah al-Fatawa</em> juz 1, Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin).</p> <p>(Dijawab oleh al-Ustadz Muhammad Nurhuda, Lc. MA)</p> <p><strong>Catatan Kaki:</strong></p> <div id="footnote"> <ol><li><a name="footnote1sym" href="http://ahlussunnah.info/2009/12/23/artikel-ke-22-golongan-selamat-tidak-pernah-berselisih/#footnote1anc">^</a> <em>Shahih al-Bukhari</em> (2/733).</li><li><a name="footnote2sym" href="http://ahlussunnah.info/2009/12/23/artikel-ke-22-golongan-selamat-tidak-pernah-berselisih/#footnote2anc">^</a> <em>Shahih al-Bukhari</em>, Kitab <em>al-Maghazi</em> (4119).</li></ol>http://ahlussunnah.info/2009/12/23/artikel-ke-22-golongan-selamat-tidak-pernah-berselisih/<br /></div>artikel Islamhttp://www.blogger.com/profile/03964809318614396427noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3683052358093500362.post-13350399122110298102010-06-17T00:24:00.001-07:002010-06-17T00:25:57.306-07:00Cara Memahami Islam dengan Benar<div class="inner_entry"> <div class="pdf_version"><a href="http://docs.google.com/fileview?id=0B14LvTpPYf26NTlkMzhlODktMDFkMC00MTg2LWIxODUtZmNkM2NkOGZkNWZh&hl=en" target="_blank">Versi PDF</a><br /><br /><a href="http://docs.google.com/uc?export=download&id=0B14LvTpPYf26NTlkMzhlODktMDFkMC00MTg2LWIxODUtZmNkM2NkOGZkNWZh">Download<br />(80,4 KB)</a></div><p class="author"><strong>Oleh: Pengasuh Buletin an-Nur Yayasan al-Sofwa</strong></p> <p>Segala puji bagi Allah <em>Subhanahu wa Ta’ala</em> yang telah menjadikan kita sebagai manusia yang terlahir dan besar dalam keadaan Islam. Ini merupakan nikmat terbesar yang Allah <em>Subhanahu wa Ta’ala </em>berikan hanya pada orang-orang yang Dia kehendaki. Firman Allah <em>Subhanahu wa Ta’ala</em> (yang artinya):</p> <p>“<em>Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Kucukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Kuridhai Islam itu jadi agama bagimu.</em>” (QS. al-Maidah : 3)</p> <p>Ibnu Katsir <em>rahimahullah</em> dalam mengomentari ayat ini mengatakan, bahwa ini (Islam) adalah nikmat terbesar Allah <em>Subhanahu wa Ta’ala</em> atas umat ini, yang mana Allah telah menyempurnakan agama ini bagi mereka. Maka mereka tidak lagi membutuhkan kepada agama selain Islam dan kepada Nabi selain Rasulullah <em>Shallallahu ‘alaihi wa sallam</em>.</p> <p>Oleh karena itu, Allah telah menjadikan Muhammad <em>Subhanahu wa Ta’ala</em> sebagai penutup para Nabi dan mengutus Beliau kepada manusia dan jin. Maka tidak ada lagi penghalalan kecuali apa-apa yang telah Beliau halalkan dan tidak ada lagi pengharaman kecuali atas apa-apa yang telah Beliau haramkan dan tidak ada yang merupakan bagian dari agama kecuali dengan apa-apa yang telah Beliau syari’atkan. Semua yang Beliau sampaikan adalah benar dan tidak ada kedustaan di dalamnya sedikit pun.</p> <p>Dengan ayat ini pula Allah <em>Subhanahu wa Ta’ala</em> telah menyempurnakan iman orang mukmin sehingga mereka tidak lagi membutuhkan penambahan ataupun pengurangan terhadap syari’at agama ini selamanya. Kalau hal ini benar-benar dipegang oleh seorang Muslim, niscaya tidak akan muncul berbagai bid’ah (sesuatu yang diada-adakan yang tidak ada asalnya dari al-Qur’an dan as-Sunnah) dan perpecahan dalam agama ini yang mengakibatkan kita memahami Islam tidak seperti yang dikehendaki Allah <em>Subhanahu wa Ta’ala</em> dan Rasul-Nya <em>Shallallahu ‘alaihi wa sallam</em>.</p> <p>Selanjutnya akan muncul pertanyaan, bagaimana <em>manhaj</em> (metode) dalam mempelajari, memahami dan mengamalkan Islam secara benar? Jawabannya adalah jika <em>manhaj</em> (metode) yang kita tempuh sesuai dengan hal-hal yang akan diterangkan berikut ini:</p> <ol><li><strong>Kitabullah/al-Qur’anul-Karim</strong><br />Firman Allah <em>Subhanahu wa Ta’ala</em> (yang artinya):“Dan al-Qur’an itu adalah kitab yang Kami turunkan yang diberkahi, maka ikutilah dia dan bertakwalah agar kamu diberi rahmat.” (QS. al-An’am : 155) <p>Sabda Rasulullah <em>Shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> (yang artinya):</p> <p>“<em>Sesungguhnya aku tinggalkan bagimu dua perkara, salah satunya ialah Kitabullah (al-Qur’an) yang merupakan tali Allah. Barangsiapa mengikutinya maka ia berada di atas hidayah dan barangsiapa yang meninggalkannya berarti ia dalam kesesatan.</em>” (HR. Muslim) </p></li><li><strong>as-Sunnah yang Shahih dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam</strong><br />Tidak bisa dipungkiri bahwa dalam memahami dan mengamalkan kandungan al-Qur’an kita memerlukan as-Sunnah yang berisi penjelasan terhadap ayat-ayat al-Qur’an yang masih bersifat global. Allah <em>Subhanahu wa Ta’ala</em> berfirman (yang artinya):“<em>Dan Kami telah menurunkan kepadamu adz-Dzikr (al-Qur’an), agar kamu (Muhammad) menerangkan kepada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan agar mereka memikirkannya.</em>” (QS. an-Nahl : 44) <p>Pada hakikatnya segala sesuatu yang diucapkan oleh Rasulullah juga merupakan wahyu dari Allah sehingga wajib bagi kita untuk mentaati segala perintah beliau dan menjauhi segala larangannya. Firman Allah <em>Subhanahu wa Ta’ala</em> (yang artinya):</p> <p>Mentaati Rasulullah <em>Shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> berarti mentaati Allah <em>Subhanahu wa Ta’ala</em>. Firman-Nya menyebutkan (yang artinya):</p> <p>“<em>Barangsiapa yang mentaati Rasul maka sesungguhnya ia telah mentaati Allah. Dan barangsiapa yang berpaling (dari ketaatan itu), maka Kami tidak akan mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka.</em>” (QS. an-Nisa’ : 80)</p> <p>Firman-Nya yang lain (yang artinya):</p> <p>“<em>Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah.</em>” (QS. al-Hasyr : 7) </p></li><li><strong>Atsar (Jejak) Para Sahabat</strong><br />Para sahabat adalah orang-orang yang mendapat didikan langsung dari Rasulullah <em>Shallallahu ‘alaihi wa sallam</em>. Mereka yang lebih tahu tentang sebab-sebab turunnya ayat, kepada siapa ayat itu ditujukan dan bagaimana tafsiran dari ayat tersebut. Tidak heran bila Rasulullah <em>Shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> menobatkan mereka sebagai generasi terbaik sebagaimana sabda beliau:“<em>Sebaik-baik manusia adalah generasiku (para sahabatku)…</em>” (HR. al-Bukhari dan Muslim) <p>Allah <em>Subhanahu wa Ta’ala</em> juga telah memberikan keridhaan-Nya kepada mereka, sebagaimana firman-Nya (yang artinya):</p> <p>“<em>Orang-orang yang dahulu lagi pertama-tama masuk Islam dari kalangan Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, maka Allah ridha pada mereka dan mereka pun ridha pada Allah, dan Allah janjikan bagi mereka Surga-surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang besar.</em>” (QS. at-Taubah: 100)</p> <p>Jika <em>Subhanahu wa Ta’ala</em> Allah sudah ridha pada mereka, pasti mereka adalah orang-orang yang benar dan selamat. Maka jika kita ingin selamat, kita juga harus mengikuti mereka dalam setiap sisi kehidupan kita, baik dalam hal akidah, akhlak, ibadah maupun muamalah. Sebagaimana keselamatan ini juga dijamin oleh Rasulullah <em>Shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> dalam sabdanya (yang artinya):</p> <p>“<em>Umatku akan berpecah menjadi 73 golongan. Semuanya di Neraka kecuali satu. Mereka (para sahabat) bertanya: ‘Siapa satu golongan yang selamat itu wahai Rasulullah?’ Jawab beliau: ‘Siapa saja yang seperti keadaanku dan para sahabatku pada hari ini.’</em>” (<em>Jami’ul-Ushul fi Ahadits ar-Rasul</em>. Diriwayatkan Imam Ahmad, at-Tirmidzi dan lainnya, <em>al-Hafizh</em> menggolongkannya hadits hasan)</p> <p>Beliau <em>Shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> juga memerintahkan (yang artinya):</p> <p>“<em>Dan barangsiapa yang hidup diantara kalian sepeninggalku, maka ia akan melihat perselisihan yang banyak. Maka wajib bagi kalian untuk berpegang teguh dengan Sunnahku dan Sunnah Khulafaur-Rasyidin setelahku. Peganglah erat-erat dan gigitlah ia dengan gigi-gigi gerahammu.</em>” (Diriwayatkan oleh Ahmad, Abu Dawud, at-Tirmidzi dan Ibnu Majah) </p></li><li><strong>Atsar (Jejak) Para Tabi’in dan Tabi’ut-Tabi’in</strong><br />Tabi’in adalah murid para Sahabat, sedangkan tabiu’t-tabi’in adalah murid para tabi’in. Mereka ini bersama Sahabat dikatakan sebagai tiga generasi terbaik. Sabda beliau <em>Shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> (yang artinya):“<em>Sebaik-baik manusia adalah generasiku (sahabatku), kemudian yang datang setelah mereka (tabi’in), kemudian yang datang setelah mereka (tabi’ut-tabi’in).</em>” (HR. al-Bukhari dan Muslim)</li></ol> <p>Dari apa yang telah diuraikan secara ringkas tadi, akhirnya kita mendapat jawaban sekaligus solusi dari pertanyaan: “<em>Kenapa dalam Islam terdapat banyak golongan atau paham yang masing-masing mereka mengaku berpedoman pada al-Qur’an dan as-Sunnah?</em>”</p> <p>Jawabannya adalah: “<em>Karena masing-masing golongan memahami al-Qur’an dan as-Sunnah dengan hawa nafsu atau logika atau perasaannya sendiri-sendiri. Dan solusi dari semua ini adalah mengembalikan lagi pemahaman Islam kita pada apa-apa yang pernah dipahami oleh Salafush-Shalih, yaitu tiga generasi pertama dari umat ini sebagaimana yang tersebut pada hadits di atas (yaitu Sahabat, Tabi’in dan Tabiut-Tabi’in).</em>”</p> <p>Semoga Allah senantiasa memudahkan langkah kita untuk selalu berjalan diatas jalan mereka. Amin. (Soraya).</p> <div class="tags"><strong>Tag:</strong> <a href="http://ahlussunnah.info/tag/73-golongan/" rel="tag">73 golongan</a>, <a href="http://ahlussunnah.info/tag/atsar/" rel="tag">atsar</a>, <a href="http://ahlussunnah.info/tag/cara-yang-benar/" rel="tag">cara yang benar</a>, <a href="http://ahlussunnah.info/tag/golongan-yang-selamat/" rel="tag">golongan yang selamat</a>, <a href="http://ahlussunnah.info/tag/tabiin/" rel="tag">Tabi'in</a>, <a href="http://ahlussunnah.info/tag/tabiut-tabiin/" rel="tag">Tabi'ut-Tabi'in</a></div> <div class="post_categories"><strong>Kategori:</strong> <a href="http://ahlussunnah.info/kategori/sumber/buletin-an-nur-yayasan-al-sofwa/" title="View all posts in Buletin an-Nur Yayasan al-Sofwa" rel="category tag">Buletin an-Nur Yayasan al-Sofwa</a>, <a href="http://ahlussunnah.info/kategori/aqidah-dan-manhaj/manhaj-as-salafush-shalih/" title="View all posts in Manhaj as-Salafush-Shalih" rel="category tag">Manhaj as-Salafush-Shalih</a></div> <div class="source"><strong>Sumber:</strong> Artikel ini disalin dari Buletin an-Nur yang dikeluarkan oleh Yayasan al-Sofwa, Jl. Raya Lenteng Agung Barat No.35, Jakarta Selatan, Indonesia 12810. Telp.: +62-21-78836327. Faks: +62-21-78836326. E-Mail: info [at] alsofwah.or.id. Website: <a href="http://www.alsofwah.or.id/" target="_blank">www.alsofwah.or.id</a>.<br /><br />http://ahlussunnah.info/2009/12/26/artikel-ke-26-cara-memahami-islam-dengan-benar/<br /></div> </div>artikel Islamhttp://www.blogger.com/profile/03964809318614396427noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3683052358093500362.post-65850893299691475002010-06-17T00:18:00.000-07:002010-06-17T00:21:45.892-07:00Mengapa Harus Salafi?<div class="pdf_version"><a href="http://docs.google.com/leaf?id=0B14LvTpPYf26NTdmYTUzZWItZTA4Yi00OTAxLTg5MWUtZmQ2ZTFiMjkxMjAz&hl=en" target="_blank">Versi PDF</a><br /><br /><a href="http://docs.google.com/uc?id=0B14LvTpPYf26NTdmYTUzZWItZTA4Yi00OTAxLTg5MWUtZmQ2ZTFiMjkxMjAz&export=download&hl=en">Download<br />(77.9 KB)</a></div><br />Oleh: Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani<br /><br />Pertanyaan:<br /><br />Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullah ditanya; “Mengapa perlu menamakan diri dengan Salafiyah, apakah itu termasuk dakwah Hizbiyyah, golongan, madzhab atau kelompok baru dalam Islam?”<br /><br />Jawaban:<br /><br />Sesungguhnya kata “as-Salaf” sudah lazim dalam terminologi bahasa Arab maupun syari’at Islam. Adapun yang menjadi bahasan kita kali ini adalah aspek syari’atnya. Dalam riwayat yang shahih, ketika menjelang wafat, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada Sayidah Fatimah radhiyallahu ‘anha (yang artinya):<br /><br />“Bertakwalah kepada Allah dan bersabarlah, sebaik-baik ‘as-Salaf’ bagimu adalah Aku.”<br /><br />Dalam kenyataannya di kalangan para Ulama sering menggunakan istilah “as-Salaf.” Satu contoh penggunaan “as-Salaf” yang biasa mereka pakai dalam bentuk syair untuk menumpas bid’ah:<br /><br />“Dan setiap kebaikan itu terdapat dalam mengikuti orang-orang Salaf.”<br /><br />“Dan setiap kejelekan itu terdapat dalam perkara baru yang diada-adakan orang Khalaf.”<br /><br />Namun ada sebagian orang yang mengaku berilmu, mengingkari nisbat (penyandaran diri) pada istilah Salaf karena mereka menyangka bahwa hal tersebut tidak ada asalnya. Mereka berkata; “Seorang Muslim tidak boleh mengatakan; ‘Saya seorang Salafi.’” Secara tidak langsung mereka beranggapan bahwa seorang Muslim tidak boleh mengikuti Salafush-Shalih baik dalam hal aqidah, ibadah ataupun akhlak.<br /><br />Tidak diragukan lagi bahwa pengingkaran mereka ini, (kalau begitu maksudnya) membawa konsekuensi untuk berlepas diri dari Islam yang benar yang dipegang para Salafush-Shalih yang dipimpin Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam (yang artinya):<br /><br />“Sebaik-baik generasi adalah generasiku, kemudian sesudahnya, kemudian sesudahnya.” (Hadits shahih riwayat Bukhari, Muslim)<br /><br />Maka tidak boleh seorang Muslim berlepas diri (bara’) dari penyandaran kepada Salafush-Shalih. Sedangkan kalau seorang Muslim melepaskan diri dari penyandaran apapun selain Salafush-Shalih, tidak akan mungkin seorang ahli ilmu pun me-nisbat-kannya kepada kekafiran atau kefasikan.<br /><br />Orang yang mengingkari istilah ini, bukankah dia juga menyandarkan diri pada suatu madzhab, baik secara akidah atau fikih? Bisa jadi ia seorang Asy’ari, Maturidi, Ahli Hadits, Hanafi, Syafi’i, Maliki atau Hambali semata yang masih masuk dalam sebutan Ahlus-Sunnah wal-Jama’ah.<br /><br />Padahal orang-orang yang bersandar kepada madzhab Asy’ari dan pengikut madzhab yang empat adalah bersandar kepada pribadi-pribadi yang tidak maksum. Walau ada juga ulama di kalangan mereka yang benar. Mengapa pe-nisbat-an-pe-nisbat-an kepada pribadi-pribadi yang tidak maksum ini tidak diingkari?<br /><br />Adapun orang yang ber-intisab kepada Salafush-Shalih, dia menyandarkan diri kepada ishmah (ke-maksum-an/terjaga dari kesalahan) secara umum. Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mendiskripsikan tanda-tanda Firqah Najiyah1 yaitu komitmennya dalam memegang Sunnah Nabi dan para Sahabatnya. Dengan demikian siapa yang berpegang dengan manhaj Salafus-Shalih maka yakinlah dia berada (di)atas petunjuk Allah ‘Azza wa Jalla.<br /><br />Salafiyah merupakan predikat yang akan memuliakan dan memudahkan jalan menuju “Firqah Najiyah.” Dan hal itu tidak akan didapatkan bagi orang yang me-nisbat-kan kepada nisbat apapun selainnya. Sebab nisbat kepada selain Salafiyah tidak akan terlepas dari dua perkara:<br /><br />Pertama:<br /><br />Me-nisbat-kan diri kepada pribadi yang tidak maksum.<br /><br />Kedua:<br /><br />Me-nisbat-kan diri kepada orang-orang yang mengikuti manhaj pribadi yang tidak maksum.<br /><br />Jadi tidak terjaga dari kesalahan, dan ini berbeda dengan ishmah para Shahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, yang mana Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan supaya kita berpegang teguh terhadap Sunnahnya dan Sunnah para Sahabat setelahnya.<br /><br />Kita tetap terus dan senantiasa menyerukan agar pemahaman kita terhadap al-Kitab dan as-Sunnah selaras dengan manhaj para Sahabat, sehingga tetap dalam naungan ishmah (terjaga dari kesalahan) dan tidak melenceng maupun menyimpang dengan pemahaman tertentu yang tanpa pondasi dari al-Kitab dan as-Sunnah.<br /><br />Mengapa sandaran terhadap al-Kitab dan as-Sunnah belum cukup?<br /><br />Sebabnya kembali kepada dua hal, yaitu hubungannya dengan dalil syar’i dan fenomena Jama’ah Islamiyah yang ada.<br /><br />Berkenaan dengan sebab pertama:<br /><br />Kita dapati dalam nash-nash yang berupa perintah untuk menta’ati hal lain disamping al-Kitab dan as-Sunnah sebagaimana dalam firman Allah ‘Azza wa Jalla (yang artinya):<br /><br />“Dan taatilah Allah, taatilah Rasul dan Ulil-Amri diantara kalian.” (QS. an-Nisa’ [4] : 59]<br /><br />Jika ada Waliyul-Amri yang dibai’at kaum Muslimin maka menjadi wajib ditaati seperti keharusan taat terhadap al-Kitab dan as-Sunnah. Walau terkadang muncul kesalahan dari dirinya dan bawahannya. Taat kepadanya tetap wajib untuk menepis akibat buruk dari perbedaan pendapat dengan menjunjung tinggi syarat yang sudah dikenal yaitu:<br /><br />“Tidak ada ketaatan kepada mahluk di dalam bemaksiat kepada al-Khalik.” (Lihat as-Shahihah nomor 179)<br /><br />“Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang Mukmin, Kami biarkan mereka berkuasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu, dan Kami masukkan dia ke dalam Jahannam dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali.” (QS. an-Nisa’ [4] : 115)<br /><br />Allah Maha Tinggi dan jauh dari main-main. Tidak disangkal lagi, penyebutan “sabilil-mukminin” (jalan kaum mukminin) pasti mengandung hikmah dan manfaat yang besar. Ayat itu membuktikan adanya kewajiban penting yaitu agar ittiba’ kita terhadap al-Kitab dan as-Sunnah harus sesuai dengan pemahaman generasi Islam yang pertama (generasi Sahabat). Inilah yang diserukan dan ditekankan oleh dakwah Salafiyah di dalam inti dakwah dan manhaj tarbiyah-nya.<br /><br />Sesungguhnya dakwah Salafiyah benar-benar akan menyatukan umat. Sedangkan dakwah lainnya hanya akan mencabik-cabiknya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman (yang artinya):<br /><br />“Dan hendaklah kamu bersama-sama orang-orang yang benar.” (QS. at-Taubah [9] : 119)<br /><br />Siapa saja yang memisahkan antara al-Kitab dan as-Sunnah dengan as-Salafush-Shalih bukanlah seorang yang benar selama-lamanya.<br /><br />Adapun berkenaan dengan sebab kedua:<br /><br />Bahwa kelompok-kelompok dan golongan-golongan (umat Islam) sekarang ini sama sekali tidak memperhatikan untuk mengikuti jalan kaum Mukminin yang telah disinggung ayat diatas dan dipertegas oleh beberapa hadits.<br /><br />Diantaranya hadits tentang firqah yang berjumlah tujuh puluh tiga golongan, semua masuk neraka kecuali satu. Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam mendeskripsikannya sebagai:<br /><br />“Dia (golongan itu) adalah yang berada di atas pijakanku dan para Sahabatku hari ini.”<br /><br />Hadits ini senada dengan ayat yang menyitir tentang jalan kaum Mukminin. Diantara hadits yang juga senada maknanya adalah, hadits Irbadl bin Sariyah, yang di dalamnya memuat:<br /><br />“Pegangilah Sunnahku dan Sunnah Khulafa’ir-Rasyidin sepeninggalku.”<br /><br />Jadi disana ada dua Sunnah yang harus diikuti: Sunnah Rasul dan Sunnah Khulafa’ur-Rasyidin.<br /><br />Menjadi keharusan atas kita -generasi muta’akhirin- untuk merujuk kepada al-Kitab dan as-Sunnah dan jalan kaum Mukminin. Kita tidak boleh berkata; “Kami mandiri dalam memahami al-Kitab dan as-Sunnah tanpa petunjuk Salaf as-Shalih.”<br /><br />Demikian juga kita harus memiliki nama yang membedakan antara yang haq dan bathil di jaman ini. Belum cukup kalau kita hanya mengucapkan; “Saya seorang Muslim (saja) atau bermadzhab Islam.” Sebab semua firqah juga mengaku demikian baik Syi’ah, Ibadhiyyah (salah satu firqah dalam Khawarij), Ahmadiyyah dan yang lain. Apa yang membedakan kita dengan mereka?<br /><br />Kalau kita berkata; “Saya seorang Muslim yang memegangi al-Kitab dan as-Sunnah,” ini juga belum memadai. Karena firqah-firqah sesat juga mengklaim ittiba’ terhadap keduanya.<br /><br />Tidak syak lagi, nama yang jelas, terang dan membedakan dari kelompok sempalan adalah ungkapan; “Saya seorang Muslim yang konsisten dengan al-Kitab dan as-Sunnah serta bermanhaj Salaf,” atau disingkat; “Saya Salafi.”<br /><br />Kita harus yakin, bersandar kepada al-Kitab dan as-Sunnah saja, tanpa manhaj Salaf yang berperan sebagai penjelas dalam masalah metode pemahaman, pemikiran, ilmu, amal, dakwah, dan jihad, belumlah cukup.<br /><br />Kita paham para Sahabat tidak ber-ta’ashub terhadap madzhab atau individu tertentu. Tidak ada dari mereka yang disebut-sebut sebagai Bakri, Umari, ‘Utsmani atau ‘Alawi (pengikut Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali). Bahkan bila seorang diantara mereka bisa bertanya kepada Abu Bakar, Umar atau Abu Hurairah maka bertanyalah ia. Sebab mereka meyakini bahwa tidak boleh memurnikan ittiba’ kecuali kepada satu orang saja yaitu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, yang tidak berkata dengan kemauan nafsunya, ucapannya tiada lain wahyu yang diwahyukan.<br /><br />Taruhlah misalnya kita terima bantahan para pengkritik itu, yaitu kita hanya menyebut diri sebagai Muslimin saja tanpa penyandaran kepada manhaj Salaf; padahal manhaj Salaf merupakan nisbat yang mulia dan benar. Lalu apakah mereka (pengkritik) akan terbebas dari penamaan diri dengan nama-nama golongan madzhab atau nama-nama tarekat mereka? Padahal sebutan itu tidak syar’i dan salah!?<br /><br />Allah adalah Dzat Maha pemberi petunjuk menuju jalan (yang) lurus. Wallahu al-Musta’in.<br /><br />Demikianlah jawaban kami. Istilah Salaf bukan menunjukkan sikap fanatik atau ta’ashub pada kelompok tertentu, tetapi menunjukkan pada komitmennya untuk mengikuti manhaj Salafush-Shalih dalam memahami al-Qur’an dan as-Sunnah.<br /><br />Wallahu Waliyyut-Taufiq.<br /><br />Catatan Kaki:<br /><br /> 1. ^ Golongan yang selamat.<br /><br />Tag: al-Firqah an-Najiyah, ishmah, ittiba', khalaf, madzhab, maksum, salaf, Salafi, Salafiyah, ta'ashub (fanatik)<br />Kategori: Majalah as-Sunnah, Manhaj as-Salafush-Shalih, Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani<br />Sumber: Artikel ini disalin dari majalah al-Ashalah edisi 9/Th. II/15 Sya'ban 1414 H, majalah as-Sunnah Edisi 09/Th. III/1419 H-1999 M.<br /><br />sources : http://ahlussunnah.info/2010/01/13/artikel-ke-38-mengapa-harus-salafi/artikel Islamhttp://www.blogger.com/profile/03964809318614396427noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3683052358093500362.post-29498512968863838292010-06-17T00:15:00.000-07:002010-06-17T00:16:44.635-07:00Artikel ke-53, Siapakah Ahlus-Sunnah Sejati?<div class="inner_entry"> <p>Telah menjadi suatu kepastian bahwa umat ini akan berpecah-belah menjadi tujuh puluh tiga golongan. Tidak ada yang selamat dari neraka kecuali hanya satu saja. Yaitu yang konsisten memegang wasiat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sepeninggal Beliau. Ahlus-Sunnah wal-Jama’ah, satu-satunya golongan yang selamat dari fitnah perpecahan tersebut. Namun sayang nama ini makin kabur hakikatnya dengan berjalannya waktu. Banyak orang yang mengklaim (mengaku) bahwa dirinyalah Ahlus-Sunnah sejati, tetapi klaim hanyalah bualan semata bila tak ada bukti yang mendukungnya, ibarat perkataan seorang penyair: “Setiap orang mengaku punya hubungan cinta dengan Laila. Tetapi sayang, Laila menyangkal mereka semua.”</p><div class="pdf_version"><a href="https://docs.google.com/fileview?id=0B14LvTpPYf26ZDkxZTlkNmQtNTNkYi00MDAwLWExM2YtNDc3ZmU4MjI3YzRh&hl=en" target="_blank">Versi PDF</a><br /><br /><a href="https://docs.google.com/uc?export=download&id=0B14LvTpPYf26ZDkxZTlkNmQtNTNkYi00MDAwLWExM2YtNDc3ZmU4MjI3YzRh">Download<br />(80.4 KB)</a></div><p>sources : http://ahlussunnah.info/kategori/aqidah-dan-manhaj/manhaj-as-salafush-shalih/<br /></p> </div>artikel Islamhttp://www.blogger.com/profile/03964809318614396427noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3683052358093500362.post-23387284395942564912010-06-17T00:14:00.000-07:002010-06-17T00:15:36.958-07:00Artikel ke-57, Berkenalan dengan 4 (Empat) Imam<div class="inner_entry"> <p>Melalui tulisan ini Anda akan diajak untuk mengenal biografi imam yang empat secara singkat. Perjalanan hidup mereka sejak lahir hingga wafatnya. Pemaparan ini diharapkan bisa memberikan sedikit pengetahuan kepada Anda mengenai imam yang empat. Namun demikian, tulisan ini bukan untuk membatasi bahwa imam dalam perjalanan kaum muslimin hanya terbatas pada 4 (empat) imam tersebut. Sebelum dan sesudah mereka ada banyak imam, baik yang masyhur maupun tidak. Agama Islam adalah agama yang sempurna dengan kenabian Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, sehingga tak layak dibatasi oleh sekat pendapat satu atau dua imam. Tulisan ini sekadar untuk sedikit mencoba menunjukkan sikap penghormatan kepada ulama besar.</p><div class="pdf_version"><a href="https://docs.google.com/fileview?id=0B14LvTpPYf26NDFiMmNkYjMtM2I2OS00YmYxLTk0OTgtMzQyMzVmMDQ4OTEx&hl=en" target="_blank">Versi PDF</a><br /><br /><a href="https://docs.google.com/uc?export=download&id=0B14LvTpPYf26NDFiMmNkYjMtM2I2OS00YmYxLTk0OTgtMzQyMzVmMDQ4OTEx">Download<br />(80.8 KB)</a></div> </div>artikel Islamhttp://www.blogger.com/profile/03964809318614396427noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3683052358093500362.post-85443484082233978922010-06-17T00:12:00.000-07:002010-06-17T00:14:31.377-07:00Artikel ke-59, Imam yang Empat adalah Satu, Mengapa Kita Berselisih?<div class="post-472 post hentry category-aqidah-ahlus-sunnah-wal-jamaah category-majalah-fatawa category-manhaj-as-salafush-shalih category-redaksi-majalah-fatawa tag-imam-empat tag-muaththil-pelaku-tathil tag-musyabbih-pelaku-tasybih tag-muwafidhdhah tag-perpecahan-umat tag-tathil tag-takwil tag-tamtsil tag-tasybih" id="post-472"><div class="inner_entry"> Imam, pemimpin panutan, sebenarnya sangatlah banyak. Sejak zaman para sahabat hingga kini jumlahnya tak terhitung dengan jari. Namun adalah suatu kenyataan bahwa imam yang begitu masyhur di kalangan umat, tidak hanya di Indonesia, adalah imam yang empat. Tersebutlah nama Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Syafi’i, dan Imam Ahmad yang sering menjadi rujukan oleh kebanyakan kaum muslimin. Meski banyak yang mengenalnya dan mengaku sebagai orang yang mengikutinya, ternyata tidak banyak yang mengetahui pendapatnya secara valid. Kebanyakan orang memang hanya mendengar dari orang lain atau tulisan orang lain. Pendapat dan pandangan yang banyak diketahui sebenarnya ‘hanyalah’ hanafiyyah, malikiyyah, syafi’iyyah, ataupun hanbaliyyah, dalam artian berbagai hal yang dinisbahkan (disandarkan) kepada masing-masing empat imam tersebut. Secara mendasar bisa jadi justru tidak sesuai dengan pendapat dan tulisan para imam yang empat tersebut seperti yang terdapat dalam kitab-kitab karyanya. Karena kebanyakan hanya berasal dari turunan dari tulisan orang-orang yang menisbahkan diri pada madzhab (pandangan) empat yang tidak jarang diwarnai ketidak-tahuan atau bahkan fanatik terhadap madzhab yang empat.<div class="pdf_version"><a href="https://docs.google.com/fileview?id=0B14LvTpPYf26N2Q5MWFiMzctOGUyNS00ZTRjLTg5NjctNmU4ZTMxMDkxMzM4&hl=en" target="_blank">Versi PDF</a><br /><br /><a href="https://docs.google.com/uc?export=download&id=0B14LvTpPYf26N2Q5MWFiMzctOGUyNS00ZTRjLTg5NjctNmU4ZTMxMDkxMzM4">Download<br />(77.3 KB)</a><br /><br />source : http://ahlussunnah.info/kategori/aqidah-dan-manhaj/manhaj-as-salafush-shalih/<br /></div> </div> </div>artikel Islamhttp://www.blogger.com/profile/03964809318614396427noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3683052358093500362.post-88185394735762113622010-06-17T00:03:00.000-07:002010-06-17T00:11:09.023-07:00Artikel ke-58, Rujuk kepada Petunjuk Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam<div class="post-468 post hentry category-majalah-fatawa category-manhaj-as-salafush-shalih category-redaksi-majalah-fatawa tag-imam-abu-hanifah tag-imam-ahmad-bin-hanbal tag-imam-asy-syafii tag-imam-empat tag-imam-malik-bin-anas" id="post-468"> <div class="inner_entry"> <p>Para imam banyak menulis kitab untuk menuangkan pendapatnya tentang berbagai hal. Dalam perkembangannya pendapat-pendapat tersebut membentuk berbagai madzhab, diantaranya adalah 4 (empat) madzhab yang terkenal di Indonesia.</p> <p>Sayang, banyak yang kemudian terjerumus pada sikap fanatik madzhab, seakan-akan pendapat imam adalah sebuah aksioma agama yang tidak bisa diutak-atik. Sementara para imam tidak pernah menyarankan sikap demikian. Justru para imam tersebut memberikan contoh yang sebaliknya, agar umat Islam selalu mengembalikan pendapat pada petunjuk Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dalam artikel berikut, Saudara dapat melihat beberapa perkataan (qaul) mereka.</p><div class="date"><a href="https://docs.google.com/fileview?id=0B14LvTpPYf26NTdiNDdiNzEtOWZkMC00MWU4LWJhOTAtNWI0ZjFiYzJhOGRh&hl=en" target="_blank">Versi PDF</a><br /><div class="pdf_version"><br /><a href="https://docs.google.com/uc?export=download&id=0B14LvTpPYf26NTdiNDdiNzEtOWZkMC00MWU4LWJhOTAtNWI0ZjFiYzJhOGRh">Download<br />(76.4 KB)</a><br /><br />Source : http://ahlussunnah.info/kategori/aqidah-dan-manhaj/manhaj-as-salafush-shalih/<br /></div> </div> </div> </div>artikel Islamhttp://www.blogger.com/profile/03964809318614396427noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3683052358093500362.post-85901591551051522652010-06-16T23:13:00.000-07:002010-06-16T23:18:57.371-07:00eBook – Shalat, Dzikir & Do’a<p><strong>Download eBook & Artikel Kategori “Shalat, Dzikir & Do’a”</strong></p> <p><strong><strong> </strong></strong></p> <ol><li><strong><strong><a title="3 Masalah Penting Ttg Shalat" href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/03/3-masalah-penting-ttg-shalat.doc"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">3 Masalah Penting Tentang Shalat – Syaikh Abdul Aziz Bin Abdullah Bin Baz.doc</span></strong></a></strong></strong></li><li><strong><strong><a title="Adab Imam Dan Makmum Dalam Shalat" href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/03/adab-imam-dalam-shalat-berjamaah.pdf"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Adab Imam Dan Makmum Dalam Shalat – Ustadz Armen Halim Naro.pdf</span></strong></a></strong></strong></li><li><strong><strong><a title="Mencontohi Solat Rasulullah" href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/03/ahkamul-jumat.pdf"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Ahkamul Jumat – Syaikh Muhammad Nashiruddin al Albani.pdf</span></strong></a></strong></strong></li><li><strong><strong><a href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/04/agar-puasa-lebih-bermakna.pdfhttp://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/03/cara-wudhu.pdf"><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Cara Wudhu – Syaikh Abdullah bin Abdurrahman al Jibrin.pdf</span></a></strong></strong></li><li><strong><a title="Darah Kebiasaan Wanita" href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/03/darah-kebiasaan-wanita.pdf"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Darah Kebiasaan Wanita – Syaikh Muhammad Bin Shaleh Al ‘Utsaimin.pdf </span></strong></a></strong></li><li><strong><strong><a href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/03/doa-dan-dzikir-pilihan.pdf"><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Doa Dan Dzikir Pilihan – Syaikh Abdul Aziz Bin Abdullah bin Baz.pdf</span></a></strong></strong></li><li><strong><strong><a href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/03/fatwa-penting-shalat.pdf"><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Fatwa-Fatwa Penting Tentang Shalat – Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz.pdf</span></a></strong></strong></li><li><strong><strong><a href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/03/hukum2-seputar-doa.pdf"><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Hukum-Hukum Seputar Do’a – Nurul Mukhlisin Asyraf.pdf</span></a></strong></strong></li><li><strong><strong><a href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/03/hukum-melafazkan-niat.pdf"><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Hukum Melafazkan Niat – Ustadz Kholid Syamsudi.pdf</span></a></strong></strong></li><li><strong><strong><a href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/03/hukum-meninggalkan-shalat.pdf"><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Hukum Meninggalkan Shalat – Syaikh Muhammad bin Shalih al ‘Utsaimin.pdf</span></a></strong></strong></li><li><strong><strong><a href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/03/kiat-khusyu-dalam-shalat.pdf"><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Kiat Khusyu Dalam Shalat – Fauzan Ahmad az Zumari.pdf</span></a></strong></strong></li><li><strong><strong><strong> </strong></strong><strong><strong><a href="http://www.mediafire.com/file/nmrkxmfxxj5/Kumpulan%20Dzikir%20Dan%20Doa%20Nabawi%20%28Syaikhul%20Islam%20Ibnu%20Taimiyah%29%20-%20Syaikh%20Muhammad%20Nashiruddin%20al%20Albani.pdf"><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Kumpulan Dzikir Dan Doa Nabawi (Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah) – Syaikh Muhammad Nashiruddin al Albani.pdf</span></a></strong></strong></strong></li><li><strong><strong><a href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/03/meluruskan-kekeliruan-makmum.pdf"><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Meluruskan Kekeliruan Makmum – Ustadz Aunur Rofiq bin Ghufron.pdf</span></a></strong></strong></li><li><strong><strong><a title="Mencontohi Solat Rasulullah" href="http://www.mediafire.com/file/tzwkj2emtm4/Mencontohi%20Solat%20Rasulullah%20-%20Rasul%20Dahri.pdf"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Mencontohi Solat Rasulullah – Ustadz Rasul Dahri.pdf</span></strong></a></strong></strong></li><li><strong><strong><a href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/03/mengenal-sunnah-dalam-jumat.pdf"><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Mengenal Sunnah Dalam Shalat Jum’at – Abu Isma’il Muslim Al Atsari.pdf</span></a></strong></strong></li><li><strong><strong><a href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/03/shalat-berjamaah.pdf"><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Shalat Berjama’ah – Abu Ubaidah.pdf</span></a></strong></strong></li><li><strong><strong><a href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/03/shalat-kita.pdf"><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Shalat Kita – Sholat-kita.cjb.net.pdf</span></a></strong></strong></li><li><strong><strong><a href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/03/shalat-tasbih.pdf"><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Shalat Tasbih – Majalah as Sunnah.pdf</span></a></strong></strong></li><li><strong><strong><a href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/03/sifat-shalat-nabi.doc"><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Sifat Shalat Nabi – Syaikh Muhammad Nashiruddin al Albani.doc</span></a></strong></strong></li><li><strong><strong><a href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/03/sifat-tarawih-nabi.pdf"><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Sifat Tarawih Nabi – Ustadz Abu Hamzah al Sanuwi.pdf</span></a></strong></strong></li><li><strong><strong><a href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/03/sujud-sahwi.pdf"><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Sujud Sahwi – Syaikh Muhammad bin Shalih al ‘Utsaimin.pdf</span></a></strong></strong></li><li><strong><strong><a href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/03/tanggapan-sekilas-dzikir-bersama.pdf"><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Tanggapan Sekilas Dzikit Berjammaah – vBaitullah.pdf</span></a></strong></strong></li><li><strong><strong><a href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/03/tanya-jawab-ttg-shalat-jumat.pdf"><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Tanya Jawab Shalat Jum’at – Assunnah.cjb.net.doc</span></a></strong></strong></li><li><strong><strong><a href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/03/tayammum.pdf"><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Tayammum – Abu Ubaidah al Atsari.pdf</span></a></strong></strong></li><li><strong><strong><a href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/03/tuntunan-dlm-thaharah-dan-shalat.pdf"><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Tuntunan Thaharah Dan Shalat – Syaikh Muhammad bin Shalih al ‘Utsaimin & Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz.pdf</span></a></strong></strong></li><li><strong><strong><a href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/03/tuntunan-shalat.doc"><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Tuntunan Shalat Menurut Al Qur’an dan As Sunnah – Syaikh Abdullah bin Abdurrahman al Jibrin.doc</span></a></strong></strong></li></ol>sumber : http://alqiyamah.wordpress.com/ebook/ebook-shalat-dzikir-doa/artikel Islamhttp://www.blogger.com/profile/03964809318614396427noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3683052358093500362.post-51330147370817311462010-06-16T23:12:00.002-07:002010-06-16T23:13:53.189-07:00Majalah & Buletin Islam<p><strong>Download Majalah al Furqon:</strong></p> <ol><li><strong><a href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2010/03/akhwat-01.pdf"><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Akhwat Edisi 01.pdf</span></a></strong></li><li><strong><a href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2010/03/akhwat-02.pdf"><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Akhwat Edisi 02.pdf</span></a></strong></li></ol> <p><strong>Download Majalah al Furqon:</strong></p> <ol><li><strong><a href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/09/majalah-al-furqon-edisi-i-thn-2.pdf"><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Al Furqon Edisi I Thn 2</span></a></strong></li><li><strong><a href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/09/majalah-al-furqon-edisi-2-thn-2.pdf"><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Al Furqon Edisi 2 Thn 2</span></a></strong></li><li><strong><a href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/09/majalah-al-furqon-edisi-3-thn-2.pdf"><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Al Furqon Edisi 3 Thn 2</span></a></strong></li><li><strong><a href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/09/majalah-al-furqon-edisi-i-thn-3.pdf"><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Al Furqon Edisi I Thn 3</span></a></strong></li></ol> <p><strong>Download Majalah Fatawa:</strong></p> <ol><li><strong><a href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/08/fatawavol1no01.pdf"><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Fatawa Vol.1 No.01</span></a></strong></li><li><strong><a href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/08/fatawavol1no02.pdf"><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Fatawa Vol.1 No.02</span></a></strong></li><li><strong><a href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/08/fatawavol1no03.pdf"><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Fatawa Vol.1 No.03</span></a></strong></li><li><strong><a href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/08/fatawavol1no04.pdf"><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Fatawa Vol.1 No.04</span></a></strong></li><li><strong><a href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/08/fatawavol1no05.pdf"><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Fatawa Vol.1 No.05</span></a></strong></li><li><strong><a href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/08/fatawavol1no06.pdf"><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Fatawa Vol.1 No.06</span></a></strong></li><li><strong><a href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/08/fatawavol1no07.pdf"><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Fatawa Vol.1 No.07</span></a></strong></li><li><strong><a href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/08/fatawavol2no10.pdf"><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Fatawa Vol.2 No.10</span></a></strong></li><li><strong><a href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/08/fatawavol2no11.pdf"><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Fatawa Vol.2 No.11</span></a></strong></li><li><strong><a href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/08/fatawavol3no01.pdf"><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Fatawa Vol.3 No.01</span></a></strong></li><li><strong><a href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/08/fatawavol3no022.pdf"><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Fatawa Vol.3 No.02</span></a></strong></li><li><strong><a href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/08/fatawavol3no04.pdf"><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Fatawa Vol.3 No.04</span></a></strong></li><li><strong><a href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/08/fatawavol3no05.pdf"><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Fatawa Vol.3 No.05</span></a></strong></li><li><strong><a href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/08/fatawavol3no06.pdf"><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Fatawa Vol.3 No.06</span></a></strong></li><li><strong><a href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/08/fatawavol3no07.pdf"><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Fatawa Vol.3 No.07</span></a></strong></li><li><strong><a href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/08/fatawavol3no08.pdf"><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Fatawa Vol.3 No.08</span></a></strong></li><li><strong><a rel="attachment wp-att-2737" href="http://alqiyamah.wordpress.com/2008/08/21/majalah-fatawa/fatawavol3no09/"><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Fatawa Vol.3 No.09</span></a></strong></li><li><strong><a rel="attachment wp-att-2742" href="http://alqiyamah.wordpress.com/2008/08/21/majalah-fatawa/fatawavol3no10/"><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Fatawa Vol.3 No.10</span></a></strong></li><li><strong><a rel="attachment wp-att-2754" href="http://alqiyamah.wordpress.com/2008/08/21/majalah-fatawa/fatawavol3no11/"><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Fatawa Vol.3 No.11</span></a></strong></li><li><strong><a rel="attachment wp-att-2762" href="http://alqiyamah.wordpress.com/2008/08/21/majalah-fatawa/fatawavol3no12/"><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Fatawa Vol.3 no.12</span></a></strong></li><li><strong><a rel="attachment wp-att-3050" href="http://alqiyamah.wordpress.com/2008/08/21/majalah-fatawa/fatawavol4no01/"><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Fatawa Vol.4 No.01</span></a></strong></li></ol> <p><strong>Download Buletin al Furqon:</strong></p> <ol><li><strong><a href="http://www.alfurqon.co.id/wp-content/plugins/download-monitor/download.php?id=8" target="_blank"><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Asingnya Sunnah</span></a></strong></li><li><strong><a href="http://www.alfurqon.co.id/wp-content/plugins/download-monitor/download.php?id=6" target="_blank"><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Cinta Dunia</span></a></strong></li><li><strong><a href="http://www.alfurqon.co.id/wp-content/plugins/download-monitor/download.php?id=12" target="_blank"><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Dzikir Sunnah</span></a></strong></li><li><strong><a href="http://www.alfurqon.co.id/wp-content/plugins/download-monitor/download.php?id=4" target="_blank"><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Kematian Menjemput</span></a></strong></li><li><strong><a href="http://www.alfurqon.co.id/wp-content/plugins/download-monitor/download.php?id=2" target="_blank"><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Kesesatan Syi’ah</span></a></strong></li><li><strong><a href="http://www.alfurqon.co.id/wp-content/plugins/download-monitor/download.php?id=9" target="_blank"><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Masuk Surga Tanpa Hisab</span></a></strong></li><li><strong><a href="http://www.alfurqon.co.id/wp-content/plugins/download-monitor/download.php?id=5" target="_blank"><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Pacaran</span></a></strong></li><li><strong><a href="http://www.alfurqon.co.id/wp-content/plugins/download-monitor/download.php?id=10" target="_blank"><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Pemimpin Zholim</span></a></strong></li><li><strong><a href="http://www.alfurqon.co.id/wp-content/plugins/download-monitor/download.php?id=11" target="_blank"><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Qiyamul Lail</span></a></strong></li><li><strong><a href="http://www.alfurqon.co.id/wp-content/plugins/download-monitor/download.php?id=3" target="_blank"><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Sutroh dalam Sholat</span></a></strong></li><li><strong><a href="http://www.alfurqon.co.id/wp-content/plugins/download-monitor/download.php?id=1" target="_blank"><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Tawakal kepada Allah</span></a></strong></li><li><strong><a href="http://www.alfurqon.co.id/wp-content/plugins/download-monitor/download.php?id=7" target="_blank"><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Wali Alloh vs Wali Setan</span></a></strong></li></ol>source : http://alqiyamah.wordpress.com/ebook/majalah-buletin/artikel Islamhttp://www.blogger.com/profile/03964809318614396427noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3683052358093500362.post-64846819319322148732010-06-16T23:12:00.001-07:002010-06-16T23:12:38.251-07:00eBook – Palestin, Iraq, Etc<p><strong>Download eBook & Artikel Kategori “Palestin, Iraq, Etc.”</strong></p> <p><strong><strong>X. Palestina, Iraq, Etc.</strong></strong></p> <ol><li><strong><strong><a title="Bom Syahid atau Bom Bunuh Diri" href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/04/bom-syahid-atau-bom-bunuh-diri.pdf"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Bom Syahid atau Bom Bunuh Diri – Arif Fathul Ulum Bin Ahmad Saifullah.pdf</span></strong></a></strong></strong></li><li><strong><a title="Dan Binasalah Yahudi" href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/04/dan-binasalah-yahudi.pdf"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Dan Binasalah Yahudi – Maktabah Abu Salma Al Atsary.pdf</span></strong></a></strong></li><li><strong><a title="Hukum Jihad Di Palestina" href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/04/hukum-jihad-di-palestina.pdf"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Hukum Jihad Di Palestina – Syaikh Abu ‘Umar Usamah ‘Athaya Al ‘Utaibi.pdf</span></strong></a></strong></li><li><strong><a title="Seruan Untuk Palestina" href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/04/seruan-untuk-palestina.pdf"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Seruan Untuk Iraq & Afghanistan – ‘Al Allamah ‘Abdurrahmah Bin Nashir Al Barak.pdf</span></strong></a></strong></li><li><strong><a title="Wajibnya Memusuhi Yahudi" href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/04/wajibnya-memusuhi-yahudi.pdf"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Wajibnya Memusuhi Yahudi – Syaikh Abdul Aziz Bin Abdullah Bin Baz.pdf</span></strong></a></strong></li></ol>artikel Islamhttp://www.blogger.com/profile/03964809318614396427noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3683052358093500362.post-48539309671863744232010-06-16T23:07:00.000-07:002010-06-16T23:08:46.954-07:00Sirah, Sejarah, Kisah, Biografi, Etc<div class="posttitle"> <h2 class="pagetitle"><br /></h2></div><strong>Download eBook & Artikel Kategori “Sirah, Sejarah, Kisah, Biografi, Etc.”</strong> <p><strong><strong> </strong></strong></p> <ol><li><strong><strong><a title="Masa Khulafaur Rasyidin" href="http://www.4shared.com/file/181167234/4003f95a/Biografi_Para_Ulama_Ahlul_Hadi.html">Biografi Para Ulama Ahlul Hadits.chm</a></strong></strong></li><li><strong><strong><a title="Masa Khulafaur Rasyidin" href="http://www.4shared.com/file/64950607/16dc9848/Al_Bidayah_wan_Nihayah__Masa_Khulafaur_Rasyidin___Ibnu_Katsir_.html?err=no-sess">Al Bidayah wan Nihayah (Masa Khulafaur Rasyidin) – Al Imam Ibnu Katsir Rahimahullah</a></strong></strong></li><li><strong><strong><a href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2009/03/kisah-bertaubatnya-seorang-pemimpin-komunis.doc">Kisah Bertaubatnya Seorang Pemimpin Komunis.doc</a></strong></strong></li><li><strong><strong><a href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2009/12/syaikh-bin-baz-dan-seorang-pencuri.pdf">Syaikh Bin Baz rahimahullah dan Seorang Pencuri.pdf</a></strong></strong></li><li><strong><a href="http://www.archive.org/download/eBook_1129/Menyingkap_Mitos_Wahhabi.pdf">Menyingkap Mitos Wahhabi.pdf</a></strong></li><li><strong><strong><a href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2009/02/syuhada-perang-mut_ah.doc">Syuhada Perang Mut’ah.doc</a></strong></strong></li><li><strong><strong><strong><a title="Syaikh Muhammad Nashiruddin al Albani Dalam Kenangan" href="http://www.mediafire.com/file/znzjfkkmxmb/Syaikh%20Muhammad%20Nashiruddin%20al%20Albani%20Dalam%20Kenangan.pdf"><strong>Syaikh Muhammad Nashiruddin al Albani Dalam Kenangan.pdf</strong></a></strong></strong></strong></li></ol>artikel Islamhttp://www.blogger.com/profile/03964809318614396427noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3683052358093500362.post-38955191660362951062010-06-16T23:05:00.000-07:002010-06-16T23:07:09.320-07:00Download eBook & Artikel Kategori “Puasa Ramadhan & Iedul Fitri”<strong></strong><br /><ol><li><strong><strong><a href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/04/agar-puasa-lebih-bermakna.pdf"><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Agar Puasa Lebih Bermakna – Abu Umar Basyir.pdf</span></a></strong></strong></li><br /><li><strong><strong><a href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/07/beginilah-berpuasa-bagi-seorang-muslim.pdf"><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Beginilah Berpuasa Bagi Seorang Muslim – Maktabah Abu Salma Al Atsari.pdf</span></a></strong></strong></li><br /><li><strong><a title="Bid’ah-Bid’ah Pada Bulan Ramadhan" href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/03/berpuasa-berhari-raya-bersama-orang-banyak.pdf"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Berpuasa & Berhari Raya Bersama Orang Banyak – Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani.pdf</span></strong></a></strong></li><br /><li><strong><a title="Bid’ah-Bid’ah Pada Bulan Ramadhan" href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/03/bidah-bidah-pada-bulan-ramadhan.pdf"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Bid’ah-Bid’ah Pada Bulan Ramadhan – Abu Ihsan Al Atsari.pdf</span></strong></a></strong></li><br /><li><strong><strong><strong><a href="http://www.mediafire.com/?4fmnjjrhc2e"><span style="color: rgb(0, 128, 0);"><strong>Fatwa Ramadhan – Syaikh Muqbil.chm</strong></span></a></strong></strong></strong></li><br /><li><strong><strong><strong><a href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/04/hadits-hadits-dhaif-seputar-ramadhan.pdf"><span style="color: rgb(0, 128, 0);"><strong>Hadits-Hadits Dha’if Seputar Ramadhan – Ustadz Arif Syarifuddin, Lc.</strong></span></a></strong></strong></strong></li><br /><li><strong><a title="Manasik Haji Dan Umrah" href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/03/kontroversi-puasa-sunnah-sabtu.pdf"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Kontroversi Puasa Sunnah Sabtu – Maktabah Abu Salma Al Atsari.pdf</span></strong></a></strong></li><br /><li><strong><a title="Tata Cara Haji" href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/03/tata-cara-haji.pdf"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Sifat Puasa Nabi – Syaikh Salim Bin Ied Al Hilaaly & Syaikh Ali Hasan Abdul Hamid.pdf</span></strong></a></strong></li></ol>sumber : http://alqiyamah.wordpress.com/ebook/ebook-puasa/artikel Islamhttp://www.blogger.com/profile/03964809318614396427noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3683052358093500362.post-19007419103689381422010-06-16T23:03:00.000-07:002010-06-16T23:05:37.389-07:00eBook – Tazkiyatun Nafs, Nasehat, Etc.<b>Download eBook & Artikel Kategori “Untaian Nasehat-Nasehat”</b> <ol><li><b><b><b><a href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/07/23-kiat-hidup-bahagia.pdf"><span style="color: rgb(0, 128, 0);">23 Kiat Hidup Bahagia – Syaikh Abdurrahman Bin Nashir As Sa’ady.pdf</span></a></b></b></b></li><li><b><b><b><b><a title="74 Wasiat Untuk Para Pemuda" href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/03/74-wasiat-untuk-para-pemuda.pdf"><b><span style="color: rgb(0, 128, 0);">74 Wasiat Untuk Para Pemuda – Darul Kasim Riyadl KSA, Abu Abdurrahman Umar Munawwir.pdf</span></b></a></b></b></b></b></li><li><b><a title="Kiat Berpegang Teguh dlm Agama Allah" href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/03/kiat-berpegang-teguh-dlm-agama-allah.pdf"><b><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Kiat Berpegang Teguh dalam Agama Allah – Syaikh Muhammad Shalih Al Munajjid.pdf </span></b></a></b></li><li><b><b><b><a href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/07/kilauan-mutiara-hikmah-dari-nasihat-salaful-ummah.pdf"><span style="color: rgb(0, 128, 0);"><b>Kilauan Mutiara Hikmah Dari Nasehat Salaful Ummah – Maktabah As Sunnah.pdf</b></span></a></b></b></b></li><li><b><b><b><span style="color: rgb(0, 128, 0);"><b><a href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2009/01/kutitip-surat-ini-untukmu-ustadz-armen-halim-naro.pdf"><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Kutitip Surat Ini Untukmu – Ustadz Armen Halim Naro.pdf</span></a></b></span></b></b></b></li><li><b><a title="Sabar Dalam Ujian" href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/03/sabar-dalam-ujian.pdf"><b><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Sabar Dalam Ujian – Majalah Assunnah.pdf </span></b></a></b></li><li><b><a title=""></a> Tazkiyatun Nufus" href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2009/01/tazkiyatun-nufus-artikel-vbaitullah.pdf"><b><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Tazkiyatun Nufus – Artikel Vbaitullah.pdf</span></b></b></li><li><b><a title="Tashfiyah Dakwah Ilalloh" href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2009/01/tashfiyah-dakwah-ilalloh-ustadz-abu-ihsan.pdf"><b><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Tashfiyah Dakwah Ilalloh – Ustadz Abu Ihsan.pdf</span></b></a></b></li><li><b><b><b> </b></b><b><b><b><a href="http://www.mediafire.com/file/do5jjkiyy4y/Untukmu%20yang%20Berjiwa%20Hanif%20-%20Ustadz%20Armen%20Halim%20Naro.pdf"><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Untukmu Yang Berjiwa Hanif – Ustadz Armen Halim Naro.pdf</span></a></b></b></b></b></li><li><b><b><a href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/07/wahai-mujahidin-sebuah-nasehat-bagi-mujahiddin-yang-salah-langkah.pdf"><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Wahai Mujahidin! – Sebuah Nasehat Bagi Mujahiddin Yang Salah Langkah – Ustadz Abdurrahman Bin Toyyib.pdf</span></a></b></b></li><li><b><b><a href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/07/wasiat-emas-bagi-pengikut-manhaj-salaf.doc"><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Wasiat Emas Bagi Pengikut Manhaj Salaf – Abu Abdillah Ahmad bin Muhammad asy-Syihhi.doc</span></a></b></b></li></ol>http://alqiyamah.wordpress.com/ebook/ebook-untaian-nasehat-etc/artikel Islamhttp://www.blogger.com/profile/03964809318614396427noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3683052358093500362.post-54081851654905940872010-06-16T21:47:00.000-07:002010-06-16T21:48:15.698-07:00Download eBook & Artikel Kategori “Fatwa”<p><strong><br /></strong></p> <p><strong>CHM<br /></strong></p> <ol><li><strong><strong><a href="http://www.mediafire.com/?dy2ydamtnog"><span style="color: rgb(0, 128, 0);"><strong>Fatwa In English.chm</strong></span></a></strong></strong></li></ol> <p><strong>PDF</strong></p> <ol><li><strong><strong><a href="http://www.mediafire.com/file/gzywymbjwnd/Ensiklopedi%20Fatwa%20Syaikh%20Albani.pdf"><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Ensiklopedi Fatwa Syaikh Albani.pdf</span></a></strong></strong></li><li><strong><strong><a href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/04/fatwa2-lembaga-tetap-untuk-riset-ilmiah-dan-fatwa.pdf"><span style="color: rgb(0, 128, 0);"><strong>Fatwa-Fatwa Lembaga Tetap Untuk Riset Ilmiah dan Fatwa.pdf</strong></span></a></strong></strong></li><li><strong><a href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/04/fatwa-ulama-seputar-kondisi-politik-di-indonesia.pdf"><span style="color: rgb(0, 128, 0);"><strong>Fatwa Ulama Seputar Kondisi Politik Di Indonesia.pdf</strong></span></a></strong></li><li><strong><strong><a rel="attachment wp-att-3047" href="http://alqiyamah.wordpress.com/ebook/fatwa-tentang-memandikan-dan-mengafani-jenazah/"><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Fatwa Tentang Memandikan Dan Mengafani Jenazah – Syaikh ‘Abdullah Bin Jibrin.pdf </span></a></strong></strong></li><li><strong><strong><a href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/04/fatwa-ulama-tentang-usamah-bin-laden.pdf"><span style="color: rgb(0, 128, 0);"><strong>Fatwa Ulama Tentang Usamah Bin Laden.pdf</strong></span></a></strong></strong></li></ol> <p><strong>DOC</strong></p> <ol><li><strong><strong><a href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/04/beberapa-fatwa-ulama-yaman.doc"><span style="color: rgb(0, 128, 0);"><strong>Beberapa Fatwa Ulama Yaman.doc</strong></span></a></strong></strong></li></ol>http://alqiyamah.wordpress.com/ebook/ebook-fatwa/artikel Islamhttp://www.blogger.com/profile/03964809318614396427noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3683052358093500362.post-43721936302712155322010-06-16T21:43:00.000-07:002010-06-16T21:47:20.088-07:00Download Kumpulan eBook & Artikel Kategori “Manhaj” :<p><strong><br /></strong></p> <p><strong>1. Chm</strong></p> <p><strong> </strong></p> <ol><li><strong><strong><a title="Jalan Golongan Yang Selamat" href="http://www.mediafire.com/?x4mt3gix1l1"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Jalan Golongan Yang Selamat – Syaikh Muhammad Jamil Zainu.chm </span></strong></a></strong></strong></li></ol> <p><strong>2. Pdf</strong><br /><strong> </strong></p> <ol><li><a title="3 Landasan Utama" href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/03/3-landasan-utama.pdf"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">3 Landasan Utama – Syaikh Muhammad Bin Abdul Wahab.pdf</span></strong></a></li><li><strong><a href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2009/01/barangsiapa-yang-menyerupai-suatu-kaum-maka-ia-termasuk-golongannya-dr-nashir-bin-abdul-karim-al-aql.pdf"><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Barangsiapa Yang Menyerupai Suatu Kaum Maka Ia Termasuk Golongannya – Dr Nashir Bin Abdul Karim Al Aql.pdf</span></a></strong></li><li><strong><a title="Hak-Hak Yang Sesuai Dengan Fitrah Dan Syariat" href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/03/hak2-yang-sesuai-dengan-fitrah-dan-syariat.pdf"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Hak-Hak Yang Sesuai Dengan Fitrah & Syariat – Syaikh Muhammad Bin Shaleh Al ‘Utsaimin.pdf </span></strong></a></strong></li><li><strong><a title="Hanya Satu Jalan Menuju Allah" href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/03/hanya-satu-jalan-menuju-allah.pdf"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Hanya Satu Jalan Menuju Allah – Syaikh Abdul Malik Bin Ahmad Ramdhani.pdf </span></strong></a></strong></li><li><strong><a title="Islam Sebagai Yang Paling Benar" href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2009/01/istiqomah-dijalan-allah-maktabah-abu-salma-al-atsary.pdf"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Istiqomah Dijalan Allah – Maktabah Abu Salma Al Atsary.pdf</span></strong></a></strong></li><li><strong><a title="Jalan Meraih Kemuliaan" href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/03/jalan-meraih-kemuliaan.pdf"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Jalan Meraih Kemuliaan – Syaikh Abdul Malik Bin Ahmad Ramdhani.pdf </span></strong></a></strong></li><li><strong><a title="Kaidah Yang (Hampir) Ditinggalkan Dalam Beragama" href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/03/kaidah-yang-hampir-ditinggalkan-dalam-beragama.pdf"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Kaidah Yang (Hampir) Ditinggalkan Dalam Beragama – Ibnu Hilman.pdf </span></strong></a></strong></li><li><strong><a title="Kebenaran, Makna Dan Ukurannya" href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/03/kebenaran-makna-dan-ukurannya.pdf"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Kebenaran, Makna Dan Ukurannya – Abu Shalihah Muslim Al Atsari.pdf </span></strong></a></strong></li><li><strong><a title="Kedudukan As-Sunnah Dalam Islam Dan Penjelasan Sesatnya Ingkarus Sunnah" href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/03/kedudukan-as-sunnah-dalam-islam-dan-penjelasan-sesatnya-ingkarus-sunnah.pdf"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Kedudukan As-Sunnah Dalam Islam Dan Penjelasan Sesatnya Ingkarus Sunnah – Syaikh Muhammad Nasiruddin Al Albani & Syaikh Shalih Fauzan Bin Abdullah Fauzan.pdf </span></strong></a></strong></li><li><strong><a title="Masuk Surga Tanpa Hisab Dan Azab" href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2009/01/masuk-surga-tanpa-hisab-dan-azab-tim-bulletin-al-hujjah-lombok.pdf"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Masuk Surga Tanpa Hisab Dan Adzab – Tim Bulletin Al Hujjah Lombok.pdf</span></strong></a></strong></li><li><strong><a title="Mengapa Harus Salafi" href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/04/mengapa-harus-salafi.pdf"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Mengapa Harus Salafi – Maktabah Abu Salma al Atsari.pdf</span></strong></a></strong></li><li><strong><strong><a title="Menjawab Syubuhat Quburiyun" href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/04/menjawab-syubuhat-quburiyun.pdf"><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Menjawab Syubuhat Quburiyun – Syaikh ‘Ali Babakar.pdf </span></a></strong></strong></li><li><strong><a title="Menyingkap Kebatilan Argumen Penentang Tauhid" href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2009/01/metode-istidlal-antara-naql-aql-maktabah-abu-salma-al-atsary.pdf"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Metode Istidlal Antara Naql & Aql – Maktabah Abu Salma Al Atsary.pdf</span></strong></a></strong></li><li><strong><a href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2009/01/peringatan-dari-hizbiyyah-markaz-imam-al-albani.pdf"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Peringatan Dari Hizbiyyah – Markaz Imam Al Albani.pdf</span></strong></a></strong></li><li><strong><a title="Sabar Dalam Ujian" href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/03/sabar-dalam-ujian.pdf"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Sabar Dalam Ujian – Majalah Assunnah.pdf </span></strong></a></strong></li><li><strong><a title="Setan, Musuh Besar Manusia" href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/03/setan-musuh-besar-manusia.pdf"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Setan, Musuh Besar Manusia – Muslim Atsari.pdf </span></strong></a></strong></li><li><strong><a title="Setan, Musuh Besar Manusia" href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2009/01/sepercik-cahaya-keindahan-islam-ustadz-arifin-badri.pdf"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Sepercik Cahaya Keindahan Islam – Ustadz Arifin Badri.pdf</span></strong></a></strong></li><li><strong><strong> </strong><strong><strong><a title="Syaikh Muhammad Nashiruddin al Albani Dalam Kenangan" href="http://www.mediafire.com/file/n2mnnmmytya/Albani%20Dan%20Manhaj%20Salaf.pdf"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Syaikh Albani Dan Manhaj Salaf – Amru Abdul Mun’im Salim.pdf</span></strong></a></strong></strong></strong></li><li><strong><a title="Takut Kepada Allah - Yang Benar Dan Yang Salah" href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/03/takut-kepada-allah-yang-benar-dan-yang.pdf"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Takut Kepada Allah – Yang Benar Dan Yang Salah – Abu Isma’il Muslim Al Atsari.pdf </span></strong></a></strong></li><li><strong><a title="Toleransi Islam Menurut Pandangan Al Qur’an & As Sunnah" href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/03/toleransi-islam-menurut-pandangan-al-quran-as-sunnah.pdf"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Toleransi Islam Menurut Pandangan Al Qur’an & As Sunnah – Syaikh Salim Bin ‘Ied Al Hilali.pdf </span></strong></a></strong></li></ol>sumber : http://alqiyamah.wordpress.com/ebook/ebook-manhaj/artikel Islamhttp://www.blogger.com/profile/03964809318614396427noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3683052358093500362.post-23975701850181283202010-06-16T21:41:00.000-07:002010-06-16T21:42:34.648-07:00Download eBook & Artikel Kategori “Aqidah” :<p><strong><br /></strong></p> <p><strong>Al Qiyadah</strong></p> <ol><li><a href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/05/al-qiyadah-tidak-hanya-sesat1.pdf"><span style="color: rgb(0, 128, 0);"><strong>Al Qiyadah Tidak Hanya Sesat.pdf</strong></span></a></li></ol> <p><strong>Jama’ah Tabligh</strong></p> <ol><li><a href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/07/fatwa-ulama-tentang-jt.pdf"><span style="color: rgb(0, 128, 0);"><strong>Fatwa-Fatwa Para Ulama Tentang Firqah Tabligh.pdf</strong></span></a></li><li><a href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/07/kitab-fadhail-al-amal-dalam-timbangan-as-sunnah.pdf"><span style="color: rgb(0, 128, 0);"><strong>Kitab Fadha`il Al-A’mal dalam Timbangan As-Sunnah.pdf</strong></span></a></li><li><a href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/05/studi-kritis-jamah-tabligh2.pdf"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Studi Kritis Jama’ah Tabligh.pdf</span></strong></a></li><li><a href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2010/03/tanya-jawab-seputar-jamaah-tabligh.pdf"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Tanya Jawab Seputar Jama’ah Tabligh.pdf</span></strong></a></li></ol> <p><strong>Jahmiyah</strong><strong></strong></p> <ol><li><strong><strong><a href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2009/11/500-ulama-mengkafirkan-mereka.pdf"><span style="color: rgb(0, 128, 0);">500 Ulama Mengkafirkan Mereka.pdf</span></a></strong></strong></li></ol>sumber : http://alqiyamah.wordpress.com/ebook/ebook-firqoh/artikel Islamhttp://www.blogger.com/profile/03964809318614396427noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3683052358093500362.post-35140500223759495392010-06-16T20:11:00.000-07:002010-06-16T21:26:37.067-07:00Download eBook & Artikel Kategori “Bid’ah”<ol><li><strong><strong><a href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/08/pengakuan-ahli-bidah.pdf"><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Ahli Bid’ah Mengaku Ahli Sunnah – Syaikh Abu ‘Abdis Salam Hasan.pdf</span></a></strong></strong></li><li><strong><strong><a title="Bai’at antara Sunnah dan Bid’ah" href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/03/baiat-antara-sunnah-dan-bidah.pdf"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Bai’at Antara Sunnah dan Bid’ah – Syaikh Ali Hasan Ali Abdul Hamid.pdf</span></strong></a></strong></strong></li><li><strong><strong><a title="Fenomena Bid’ah di Bulan Rajab" href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/03/fenomena-bidah-di-bulan-rajab.pdf"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Fenomena Bid’ah di Bulan Rajab – Abu Ubaidah Al Atsary.pdf</span></strong></a></strong></strong></li><li><strong><strong><strong><span style="color: rgb(128, 128, 0);"><a href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2009/01/hakikat-bidah-syaikh-muhammad-nashiruddin-al-albani.pdf"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Hakikat Bid’ah – Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani.pdf</span></strong></a></span></strong></strong></strong></li><li><strong><strong><a title="Kewajiban Berpegang Teguh Kpd Sunnah" href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/03/kewajiban-berpegang-teguh-kpd-sunnah.pdf"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Kewajiban Berpegang Teguh Kpd Assunnah Dan Waspada Terhadap Bid’ah – Syaikh Abdul Aziz Bin Abdullah Bin Baz.pdf </span></strong></a></strong></strong></li><li><strong><strong><strong><a title="Kesempurnaan Islam Dan Bahaya Bidah" href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/03/kesempurnaan-islam-dan-bahaya-bidah.pdf"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Kesempurnaan Islam Dan Bahaya Bidah – Syaikh Muhammad Bin Shalih Al ‘Utsaimin.pdf</span></strong></a> </strong></strong></strong></li><li><strong><strong><strong><a title="Risalah Bid’ah" href="http://www.salafishare.com/24BFY6P5RAO5/GPEA5XF.doc"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Risalah Bid’ah – Ustadz Abu Qotadah.doc</span></strong></a></strong></strong></strong></li><li><strong><strong><strong> </strong></strong><strong><strong><strong><a title="Tanya Jawab Tentang Bid’ah" href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/03/tanya-jawab-tentang-bidah.pdf"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Tanya Jawab Tentang Bid’ah – Syaikh Muhammad Bin Shalih Al ‘Utsaimin.pdf</span></strong></a></strong></strong></strong></strong></li><li><strong><strong><strong><a title="Waspada Terhadap Bidah" href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/03/waspada-terhadap-bidah.pdf"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Waspada Terhadap Bidah – Syaikh Abdul Aziz Bin Abdullah Bin Baz.pdf</span></strong></a></strong></strong></strong></li></ol>sumber : http://alqiyamah.wordpress.com/ebook/ebook-bidah/artikel Islamhttp://www.blogger.com/profile/03964809318614396427noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3683052358093500362.post-77860177718891038452010-06-16T18:25:00.000-07:002010-06-16T18:27:47.932-07:00Download eBook & Artikel Kategori “Fiqh, Adab & Akhlak”<p><strong><br /></strong></p> <p><strong>CHM</strong></p> <ol><li><strong><a title="Etika Kehidupan Muslim Sehari-Hari " href="http://www.mediafire.com/?kjjhjvtxtf9"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Etika Kehidupan Muslim Sehari-Hari.chm</span></strong></a></strong></li><li><strong><a title="Kumpulan Artikel Buletin Al Hujjah" href="http://www.mediafire.com/?qziy2mjmqxn"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Kumpulan Artikel Buletin Al Hujjah.chm</span></strong></a></strong></li><li><strong><strong><a href="http://www.mediafire.com/?ryygazwntxk"><span style="color: rgb(0, 128, 0);"><strong>Kumpulan ArtikelTentang Masalah Islam (Manhaj.Or.Id).chm</strong></span></a></strong></strong></li></ol> <p><strong>PDF</strong></p> <ol><li><strong><a title="Adab Adab Masjid" href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/03/adab-adab-masjid.pdf"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Adab-Adab Masjid – Artikel Vbaitullah.pdf</span></strong></a></strong></li><li><strong><a title="Adab-Adab Membaca Al-Qur'an.rar" href="http://www.mediafire.com/download.php?vd3u5gn4me4"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Adab-Adab Membaca Al-Qur’an.rar</span></strong></a></strong></li><li><strong><strong><a title="Adab Penuntut Ilmu" href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/05/adab-penuntut-ilmu.pdf"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Adab Penuntut Ilmu.pdf</span></strong></a></strong></strong></li><li><strong><a title="Adabul Majelis Dan Kesalahannya" href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/03/adabul-majelis-dan-kesalahannya.pdf"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Adabul Majelis Dan Kesalahannya – Abu Salma Al Atsary.pdf</span></strong></a></strong></li><li><strong><a title="Afsus Salaam (Menyebarkan Salam)" href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/03/afsus-salaam-menyebarkan-salam.pdf"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Afsus Salaam (Menyebarkan Salam) – Abu Izzat Ramadhan.pdf</span></strong></a></strong></li><li><strong><a title="Aqiqah" href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/03/aqiqah.pdf"><span style="color: rgb(0, 128, 0);"><strong>Aqiqah – Abu Muhammad ‘Ishom Bin Mar’i.pdf</strong></span></a></strong></li><li><strong><a href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/04/apakah-kita-merayakan-maulid-nabi.pdf"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Apakah Kita Merayakan Maulid Nabi.pdf</span></strong></a></strong></li><li><strong><a title="Berbakti Kepada Orang Tua" href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/03/berbakti-kepada-orang-tua.pdf"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Berbakti Kepada Orang Tua – Ustadz Yazid Bin Abdul Qadir Jawwas.pdf</span></strong></a></strong></li><li><strong><a title="Biarkan Janggut Anda Tumbuh" href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/03/biarkan-janggut-anda-tumbuh.pdf"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Biarkan Janggut Anda Tumbuh – Abdurrahman Bin Muhammad Bin Qasim Al ‘Ashimi.pdf</span></strong></a></strong></li><li><strong><a title="Biarkan Janggut Anda Tumbuh" href="http://www.mediafire.com/?2gyt5cvxgzj"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Bila Berhadats atau Junub.zip</span></strong></a></strong></li><li><strong><a title="Bunga Bank Dan Riba" href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/03/bunga-bank-dan-riba.pdf"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Bunga Bank Dan Riba – Ustadz Aunur Rofiq Bin Ghufron.pdf</span></strong></a></strong></li><li><strong><a title="Dalil Tentang Wajibnya Hijab" href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/03/dalil-tentang-wajibnya-hijab.pdf"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Dalil Tentang Wajibnya Hijab.pdf</span></strong></a></strong></li><li><strong><a title="Dosa Yang Dianggap Biasa" href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/03/dosa-yang-dianggap-biasa.pdf"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Dosa Yang Dianggap Biasa – Syaikh Muhammad Bin Shaleh Al Munajjid.pdf</span></strong></a></strong></li><li><strong><a href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/07/dunia-ladang-bagi-akhirat.pdf"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Dunia Ladang Bagi Akhirat.pdf</span></strong></a></strong></li><li><strong><strong><strong><a title="Adab Islami" href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/03/adab-islamiy.pdf"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Ebook Adab & Fiqih – Abu Salma Al Atsary</span></strong></a></strong></strong></strong></li><li><strong><a title="Dosa Yang Dianggap Biasa" href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/04/etika-memberi-nama-dalam-islam.pdf"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Etika Memberi Nama Dalam Islam – Abu Muhammad Abdurrahman Bin Sarijan .pdf</span></strong></a></strong></li><li><strong><a title="Fiqhul Waqi’ - Antara Teori Dan Terapan" href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/03/fiqhul-waqi-antara-teori-dan-terapan.pdf"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Fiqhul Waqi’ – Antara Teori Dan Terapan.pdf</span></strong></a></strong></li><li><strong><strong><a title="Hijab" href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/03/hijab.pdf"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Tentang Hijab.pdf</span></strong></a></strong></strong></li><li><strong><a title="Hukum Cadar" href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/03/hukum-cadar.pdf"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Hukum Cadar – Ustadz Khalid Syamsudi.pdf</span></strong></a></strong></li><li><strong><a title="Hukum Memperingati Maulid Nabi" href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/03/hukum-memperingati-maulid-nabi.pdf"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Hukum Memperingati Maulid Nabi – Syaikh Muhammad Bin Shalih Al ‘Utsaimin.pdf</span></strong></a></strong></li><li><strong><a title="Hukum Mencela Dan Istihza’" href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/03/hukum-mencela-dan-istihza.pdf"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Hukum Mencela Dan Istihza’ – Ibnu ‘Abidin As Soronji.pdf</span></strong></a></strong></li><li><strong><a title="Hukum Selamatan Kematian" href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/03/hukum-selamatan-kematian.pdf"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Hukum Selamatan Kematian – Ustadz Abdul Hakim Bin Amir Abdat.pdf</span></strong></a></strong></li><li><strong><a title="Hukum Sihir Dan Perdukunan" href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/03/hukum-sihir-dan-perdukunan.pdf"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Hukum Sihir, Perdukunan & Zina – Syaikh Abdul Aziz Bin Abdullah Bin Baz.pdf</span></strong></a></strong></li><li><strong><a title="Janganlah Mendekati Zina (Ibnu Qoyyim)" href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/03/janganlah-mendekati-zina-ibnu-qoyyim.pdf"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Janganlah Mendekati Zina – Ibnu Qoyyim Al Jauziyah.pdf</span></strong></a></strong></li><li><strong><a title="Janganlah Mendekati Zina (M.Umar Assewed)" href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/03/janganlah-mendekati-zina-mumar-assewed.pdf"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Janganlah Mendekati Zina – Ustadz Muhammad Umar Assewed.pdf</span></strong></a></strong></li><li><strong><a title="Keutamaan Sholawat Untuk Nabi" href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/03/keutamaan-sholawat-untuk-nabi.pdf"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Keutamaan Sholawat Untuk Nabi.pdf</span></strong></a></strong></li><li><strong><a title="Larangan Isbal" href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/03/larangan-isbal.pdf"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Larangan Isbal – Abu Abdillah Ibnu Luqman.pdf</span></strong></a></strong></li><li><strong><a title="Mahrom Bagi Wanita" href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/03/mahrom-bagi-wanita.pdf"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Mahrom Bagi Wanita – Ustadz Ahmad Sabiq Bin Abdul Latif.pdf</span></strong></a></strong></li><li><strong><a title="Mengenal Najis" href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/03/mengenal-najis.pdf"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Mengenal Najis – Abu Ubaidah Al Atsary.pdf</span></strong></a></strong></li><li><strong><a href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/04/pendapat-ttg-parlemen-ibnu-taimiyah.pdf"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Menggunjing – Ummu Ihsan.pdf</span></strong></a></strong></li><li><strong><strong><a title="Sarana Hidup Bahagia" href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/03/sarana-hidup-bahagia.pdf"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Meraih Hidup Bahagia – Syaikh Abdur Rahman Bin Nasir As Sa’di.pdf</span></strong></a></strong></strong></li><li><strong><a href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/04/perayaan-tahun-baru-itu-syiar-kuffar.pdf"><span style="color: rgb(0, 128, 0);"><strong>Perayaan Tahun Baru Itu Syiar Kuffar.pdf</strong></span></a></strong></li><li><strong><a title="Pintu Pahala dan Penghapus Dosa" href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/03/pintu-pahala-dan-penghapus-dosa.pdf"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Pintu Pahala dan Penghapus Dosa – Abdur Rohman Al Jami’.pdf</span></strong></a></strong></li><li><strong><a title="Polemik Presiden Wanita" href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/03/polemik-presiden-wanita.pdf"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Polemik Presiden Wanita – Abu Ubaidah Al Atsary.pdf</span></strong></a></strong></li><li><strong><a title="Sikap Berlebihan (Ghuluw)" href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/03/sikap-berlebihan-ghuluw.pdf"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Sikap Berlebihan (Ghuluw) – Abu Umar Basyir.pdf</span></strong></a></strong></li><li><strong><a title="Trilogi Maulid Nabi SAW" href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/03/trilogi-maulid-nabi-saw.pdf"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Trilogi Maulid Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam – Abu Ismail Agung Priyadi.pdf</span></strong></a></strong></li><li><strong><a title="Wasiat Tidur Nabi" href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/03/wasiat-tidur-nabi.pdf"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Wasiat Tidur Nabi – Abu Abdillah Al Atsary.pdf</span></strong></a></strong></li><li><strong><a title="Zakat Fitri" href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/03/zakat-fitri.pdf"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Zakat Fitrah – Syaikh Shalih Bin Ied Al Hilaly & Syaikh Ali Hasan Abdul Hamid.pdf</span></strong></a></strong></li></ol>http://alqiyamah.wordpress.com/ebook/ebook-fiqh-adab-akhlak/artikel Islamhttp://www.blogger.com/profile/03964809318614396427noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3683052358093500362.post-45507363748313717862010-06-16T18:23:00.000-07:002010-06-16T18:25:04.267-07:00Download eBook & Artikel Kategori “Qur’an & Hadits”<p><strong><br /></strong></p> <ol><li><a href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/04/hubungan-sunnah-dan-alquran.pdf"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Hubungan Sunnah dan AlQur’an – Ustadz Yazid bin Abdul Qodir Jawas.pdf</span></strong></a></li><li><strong><a href="http://www.mediafire.com/?subfw2gyylf"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Kumpulan Artikel Tentang al Qur’an (al-Sofwah).chm</span></strong></a></strong></li><li><a href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/04/pengantar-metodologi-tafsir.pdf"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Pengantar Metodologi Tafsir – Maktabah Abu Salma.pdf</span></strong></a></li><li><a href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/04/sejarah-tafsir-perkembangannya.pdf"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Sejarah Tafsir & Perkembangannya – Maktabah Abu Salma.pdf</span></strong></a></li><li><a href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/04/tanya-jawab-dalam-memahami-isi-al-quran.pdf"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Tanya Jawab Dalam Memahami Isi Al Qur’an – Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani.pdf</span></strong></a></li><li><a href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/04/tafsir-keutamaan-dan-macam-macamnya.pdf"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Tafsir, Keutamaan & Macam-Macamnya – Arif Fathul Ulum Bin Ahmad Saifullah.pdf</span></strong></a></li></ol>SUMBER : http://alqiyamah.wordpress.com/ebook/ebook-quran-hadits/artikel Islamhttp://www.blogger.com/profile/03964809318614396427noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3683052358093500362.post-75234698255762926112010-06-16T17:38:00.000-07:002010-06-16T18:23:38.085-07:00Download Kumpulan eBook & Artikel Kategori “Aqidah” :<p><strong>1. Chm</strong></p> <p><strong> </strong></p> <ol><li><a title="Aqidah Al Wasthiyah" href="http://www.mediafire.com/?kegdjxmrzgy"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Aqidah Al Wasthiyah – Ibnu Taymiyah.chm</span></strong></a></li><li><strong><strong><a title="Kumpulan Artikel Tentang Aqidah" href="http://www.mediafire.com/file/mzwyfmmzmg4/Kumpulah%20Artikel%20Tentang%20Aqidah%20-%20Tasjilat%20as%20Salafy%20Jember.CHM"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Kumpulan Artikel Tentang Aqidah – Tasjilat as Salafy Jember.chm</span></strong></a></strong></strong></li></ol> <p><strong>2. Pdf</strong><br /><strong> </strong></p> <ol><li><strong><a href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/08/al-aqidah-ath-thahawiyah.pdf"><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Al Aqidah Ath Thahawiyah – Abu Ja’far Ath Thohawi.pdf</span></a></strong></li><li><strong><a href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2009/01/antara-keyakinan-syiah-ahlus-sunnah-abu-salma-al-atsary.pdf"><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Antara Keyakinan Syiah & Ahlus Sunnah – Abu Salma Al Atsary.pdf</span></a></strong></li><li><strong><a href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2009/01/aqidah-islamiyah-keistimewaannya-syaikh-muhammad-ibrahim-al-hamd.pdf"><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Aqidah Islamiyah & Keistimewaannya – Syaikh Muhammad Ibrahim Al Hamd.pdf</span></a></strong></li><li><a href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/04/benarkah-imam-bukhari-tdk-menjadikan-hadits-ahad-hujjah-dalam-masalah-aqidah.pdf"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Benarkah Imam Bukhari Tdk Menjadikan Hadits Ahad Hujjah Dalam Masalah Aqidah – Ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat.pdf</span></strong></a></li><li><strong><a href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/07/buku-hadist-dan-aqidah-yang-dianjurkan-oleh-syaikh-bin-baz.pdf"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Buku Hadist & Aqidah Yang Dianjurkan Oleh Syaikh Bin Baz – Maktabah Abu Salma Al Atsary.pdf </span></strong></a></strong></li><li><strong><a title="Contoh-Contoh Kemusyrikan Yang Membudaya" href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/03/contoh-contoh-kemusyrikan-yang-membudaya.pdf"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Contoh-Contoh Kemusyrikan Yang Membudaya – Ahmad Faiz Asifuddin.pdf</span></strong></a></strong></li><li><strong><a title="Dasar Memahami Tauhid" href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/03/dasar2-memahami-tauhid.pdf"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Dasar Memahami Tauhid – Syaikh Muhammad Attamimi.pdf</span></strong></a></strong></li><li><a href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/04/hadist-irbadh.pdf"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Hadist Ahad Dalam Shahih Bukhari Sebagai Hujjah Atas Amal, Aqidah dan Akhlak – Ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat.pdf</span></strong></a></li><li><a href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/04/hadist-irbadh.pdf"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Hadist Khulafa’ur Rasyidin, Antara Ahlus Sunnah dan Syiah – Maktabah Abu Salma.pdf</span></strong></a></li><li><strong><a title="Hak-Hak Yang Sesuai Dengan Fitrah Dan Syariat" href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/03/hak2-yang-sesuai-dengan-fitrah-dan-syariat.pdf"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Hak-Hak Yang Sesuai Dengan Fitrah & Syariat – Syaikh Muhammad Bin Shaleh Al ‘Utsaimin.pdf </span></strong></a></strong></li><li><strong><a title="Hakekat Tangan Allah" href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/03/hakekat-tangan-allah.pdf"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Hakekat Tangan Allah – Ahmad Faiz Asifuddin.pdf </span></strong></a></strong></li><li><strong><a title="Hakikat Tasawuf By Syaikh Shalah Fauzan" href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/03/hakikat-tasawuf-by-syaikh-shalah-fauzan.pdf"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Hakikat Tasawuf – Syaikh Shalih Bin Fauzan Al Fauzan.pdf</span></strong></a></strong></li><li><strong><a title="Hal-Hal Yang Membatalkan Keislaman" href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/03/hal2-yang-membatalkan-keislaman.pdf"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Hal-Hal Yang Membatalkan Keislaman – Syaikh Abdul Aziz Bin Abdullah Bin Baz.pdf </span></strong></a></strong></li><li><strong><a title="Inti Ajaran Islam" href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2010/03/iman_kepada_malaikat.pdf"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Iman Kepada Malaikat & Pengaruhnya Terhadap Kehidupan Umat – Syaikh Shalih bin Fauzan al Fauzan.pdf</span></strong></a></strong></li><li><strong><a title="Kehujahan Hadits Ahad Dalam Masalah Aqidah" href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/03/kehujahan-hadits-ahad-dalam-masalah-aqidah.pdf"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Kehujahan Hadits Ahad Dalam Masalah Aqidah – Yusuf Bin Abdullah Bin Yusuf Al Wabil, MA.pdf </span></strong></a></strong></li><li><strong><a title="Kitab Tauhid (Syaikh Muhammad Bin Abdul Wahab)" href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/03/kitab-tauhid-syaikh-muhammad-bin-abdul-wahab.pdf"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Kitab Tauhid – Syaikh Muhammad Bin Abdul Wahab.pdf</span></strong></a></strong></li><li><strong><a title="Macam-Macam Syirik" href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/03/macam2-syirik.pdf"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Macam-Macam Syirik – Abu Ihsan Al Atsari.pdf </span></strong></a></strong></li><li><strong><a title="Memupuk Kepercayaan (Bahwa) Islam Sbg Yg Paling Benar" href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/03/memupuk-kepercayaan-bahwa-islam-sbg-yg-paling-benar.pdf"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Memupuk Kepercayaan (Bahwa) Islam Sebagai Yang Paling Benar – Ahmas Faiz Asifuddin.pdf</span></strong></a></strong></li><li><strong><a title="Menepis Syubhat Dalam Tauhid" href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2009/01/menepis-syubhat-dalam-tauhid-syaikh-muhammad-attamimi.pdf"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Menepis Syubhat Dalam Tauhid – Syaikh Muhammad Attamimi.pdf</span></strong></a></strong></li><li><strong><a title="Mengapa Menolak Khobar Ahad" href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2009/01/mengapa-menolak-khobar-ahad-ustadz-zainal-abidin.pdf"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Mengapa Menolak Khobar Ahad – Ustadz Zainal Abidin.pdf</span></strong></a></strong></li><li><strong><strong><a title="Menjawab Syubuhat Quburiyun" href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/04/menjawab-syubuhat-quburiyun.pdf"><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Menjawab Syubuhat Quburiyun – Syaikh ‘Ali Babakar.pdf </span></a></strong></strong></li><li><strong><a title="Menyingkap Kebatilan Argumen Penentang Tauhid" href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/03/menyingkap-kebatilan-argumen-penentang-tauhid.pdf"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Menyingkap Kebatilan Argumen Penentang Tauhid – Syaikh Muhammad Bin Abdul Wahab.pdf</span></strong></a></strong></li><li><strong><a title="Metode Sunnah Dlm Menangkal dan Menanggulangi Sihir" href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2009/01/metode-sunnah-dlm-menangkal-dan-menanggulangi-sihir-al-hujjah-lombok.pdf"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Metode Sunnah Dlm Menangkal dan Menanggulangi Sihir – Al Hujjah Lombok.pdf</span></strong></a></strong></li><li><strong><a href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/04/perkara-keimanan-yang-global.pdf"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Perkara Keimanan Yang Global Dari Pokok-Pokok Aqidah Salafiyah – Markaz Imam al-Albani.pdf</span></strong></a></strong></li><li><strong><strong><strong><a title="Syaikh Muhammad Nashiruddin al Albani Dalam Kenangan" href="http://www.mediafire.com/file/0fkdtiixnmt/perbedaan%20ulama%20salaf%20dan%20khalaf%20tentang%20kebadian%20neraka%20-%20syaikh%20albani.pdf"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Perbedaan Ulama Salaf Dan Khalaf Tentang Keabadian Neraka – Syaikh Muhammad Nashiruddin al Albani.pdf</span></strong></a></strong></strong></strong></li><li><strong><strong><strong><strong><strong><a href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2009/02/peringatan-penting-tentang-kuburan-di-masjid.pdf"><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Peringatan Penting! Menggunakan Kuburan Sebagai Masjid – Syaikh Nashiruddin al Albani.pdf</span></a></strong></strong></strong></strong></strong></li><li><strong><a title="Pokok Aqidah Salafiyah Ringkas Dari Markaz Albani" href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/03/pokok-aqidah-salafiyah-ringkas-dari-markaz-albani.pdf"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Pokok Aqidah Salafiyah Ringkas Dari Markaz Albani.pdf</span></strong></a></strong></li><li><strong><strong><a href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/08/prinsip-dasar-keimanan.pdf"><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Prinsip Dasar Keimanan – Syaikh Muhammad Bin Shalih Al ‘Utsaimin.pdf</span></a></strong></strong></li><li><strong><strong><a title="Prinsip Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jamaah" href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/04/perinsip-aqidah-ahlus-sunnah-wal-jamaah.pdf"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Prinsip Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jamaah – Dr Shaleh Al Fauzan.pdf</span></strong></a></strong></strong></li><li><strong><a title="Qadha dan Qadar (Muhammad Bin Shaleh Al ‘Utsaimin)" href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/03/qadha-dan-qadar-muhammad-bin-shaleh-al-utsaimin.pdf"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Qadha dan Qadar – Syaikh Muhammad Bin Shaleh Al ‘Utsaimin.pdf</span></strong></a></strong></li><li><strong><a title="Qadha dan Qodar 2 (Syaikh Muhammad Bin Shaleh Al ‘Utsaimin)" href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/03/qadha-dan-qodar-2-syaikh-muhammad-bin-shaleh-al-utsaimin.pdf"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Qadha dan Qodar (Tanya – Jawab) – Syaikh Muhammad Bin Shaleh Al ‘Utsaimin.pdf</span></strong></a></strong></li><li><strong><a title="Risalah Tentang Sihir Dan Perdukunan" href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/03/risalah-tentang-sihir-dan-perdukunan.pdf"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Risalah Tentang Sihir Dan Perdukunan – Syaikh Abdul Aziz Bin Abdullah Bin Baz.pdf </span></strong></a></strong></li><li><strong><a title="Rukun Iman" href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/03/rukun-iman.pdf"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Rukun Iman – Universitas Islam Madinah Bidang Riset & Kajian Ilmiah.pdf </span></strong></a></strong></li><li><strong><a title="Setan, Musuh Besar Manusia" href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2009/01/siapakah-ahlul-hadist-syaikh-walid-bin-muhammad-saif-an-nashr.pdf"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Siapakah Ahlul Hadist – Syaikh Walid Bin Muhammad Saif An Nashr.pdf</span></strong></a></strong></li><li><strong><a title="Soal Jawab Aqidah" href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/03/soal-jawab-aqidah.pdf"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Soal Jawab Aqidah – Syaikh Muhammad Jamil Zainu.pdf </span></strong></a></strong></li><li><strong><a title="Studi Kritis Barzanj" href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2009/01/studi-kritis-barzanj-maktabah-abu-salma-al-atsaryi.pdf"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Studi Kritis Barzanji – Maktabah Abu Salma Al Atsaryi.pdf</span></strong></a></strong></li><li><strong><a title="Studi Kritis Sunan Abi Dawud" href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2009/01/studi-kritis-sunan-abi-dawud-ustadz-kholid-syamsudi.pdf"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Studi Kritis Sunan Abi Dawud – Ustadz Kholid Syamsudi.pdf</span></strong></a></strong></li><li><strong><a title="Sufi dlm Pandangan Islam" href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/03/sufi-dlm-pandangan-islam.pdf"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Sufi dlm Pandangan Islam.pdf</span></strong></a></strong></li><li><strong><a title="Turunnya Allah ‘Azza wa Jalla Ke Langit Dunia" href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/03/turunnya-allah-azza-wa-jalla-ke-langit-dunia.pdf"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Turunnya Allah ‘Azza wa Jalla Ke Langit Dunia – Abu Ubaidah Al Atsari.pdf</span></strong></a></strong></li></ol> <p><strong>3. Doc</strong></p> <p><strong><strong> </strong></strong></p> <ol><li><strong><a title="Aqidah Al Wasthiyah" href="http://alqiyamah.files.wordpress.com/2008/03/inti-ajaran-islam.doc"><strong><span style="color: rgb(0, 128, 0);">Inti Ajaran Islam – Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz.doc</span></strong></a></strong></li></ol>SUMBER : http://alqiyamah.wordpress.com/ebook/ebook-aqidah-manhaj/<br /><p><!-- AddThis Button BEGIN --></p>artikel Islamhttp://www.blogger.com/profile/03964809318614396427noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3683052358093500362.post-59929444612531331672010-04-20T21:20:00.000-07:002010-04-20T21:21:33.713-07:00Download Video<h2 class="post-title">Video</h2> <p><strong>Download Qur’an Video :</strong></p> <ol><li><a href="http://alqiyamah.wordpress.com/video/abd-al-basit-abd-as-samad/"><strong>Abd Al Basit Abd As Samad</strong></a></li></ol> <p><strong>Download Video Shalat Taraweh :</strong></p> <ol><li><a href="http://alqiyamah.wordpress.com/video/taraweeh-prayers-from-makkah/"><strong>Shalat Taraweh Dari Makkah</strong></a></li><li><a href="http://alqiyamah.wordpress.com/video/download-shalat-tarawih-dari-madinah/"><strong>Shalat Taraweh Dari Medinah</strong></a></li></ol> <p><strong>Download Video Haji :</strong></p> <ol><li><strong><a href="http://alqiyamah.wordpress.com/video/download-video-hajj-mecca-and-madina/"><strong>Hajj, Mecca and Madina</strong></a></strong></li></ol> <p><strong>Download Video Lainnya :</strong></p> <ol><li><strong><a href="http://alqiyamah.wordpress.com/video/experiences-of-converts-to-islam/"><strong>Experiences of Converts to Islam</strong></a></strong></li><li><strong><a href="http://alqiyamah.wordpress.com/video/palestine-videos/">Palestine Videos</a></strong></li></ol> <p><strong>Download Video Dr Zakir Naik :<br /></strong></p> <ol><li><strong><strong><a href="http://alqiyamah.wordpress.com/video/zakir-naik/"><strong>Dr Zakir Naik</strong></a></strong></strong></li></ol>sumber : http://alqiyamah.wordpress.com/video/artikel Islamhttp://www.blogger.com/profile/03964809318614396427noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3683052358093500362.post-73185739877861738872010-04-20T21:08:00.000-07:002010-04-20T21:19:59.708-07:00Download Kumpulan Kitab-Kitab Ulama :1. Abdurrahman bin Abi Haatim<br /> 2. Abdurrahmaan Bin Abi Haatim Bag.2<br /> 3. Abdurrazzaaq Ash Shan`aany<br /> 4. Abul Hasan Saalim bin AL Hasan bin Ibraahiim Al Khaazimy<br /> 5. Ad Diraasaat Al Kitruniyah<br /> 6. Ad Diraasaat Al Kitruniyah Bag.2<br /> 7. Adz Dzahaby<br /> 8. Al `Utsaimiin Al `Utsaimin Bag.2<br /> 9. Al Albani Bag.1<br /> 10. Al Albani Bag.2<br /> 11. Al Baaji Al Andalusi<br /> 12. Al Baghawi<br /> 13. Al Baiquuniyyah<br /> 14. AL Imaam Abu Dawuud Assijistaany<br /> 15. Al Imaam Ahmad Ibn hanbal<br /> 16. Al Imaam Al Bukhaary<br /> 17. Al Imaam Al Bukhaary Bag.2<br /> 18. Al Imaam An Nasaa`i<br /> 19. Al Imaam Malik<br /> 20. Al Imaam Muslim<br /> 21. Al Imaam Muslim Bag.2<br /> 22. AL Khathiib Al Baghdaady<br /> 23. `Ali Hasan `Abdul Hamid Al Halabi<br /> 24. An Nawaawy<br /> 25. As Sa`diy As Sa`diy bag.2<br /> 26. As Suyuuthy<br /> 27. Asy Syaukaany<br /> 28. Ath Thabary<br /> 29. Ath Thahhaawy<br /> 30. Az Zurqaany<br /> 31. Ibnu Abdil Bar<br /> 32. Ibnu Hajar Al Atsqalaany Bag.1<br /> 33. Ibnu Hazm Adh Dhaahiry<br /> 34. Ibnu Qudaamah Al Maqdisi<br /> 35. ibnu Siiriin<br /> 36. Ibnu Taymiyyah<br /> 37. Ibnul Atsiir<br /> 38. Ibnul Jauzy<br /> 39. Ibnul Qayyiim<br /> 40. Ibnul Qiyaal<br /> 41. Kitaab<br /> 42. Laila Binti Abdurrahmaan Al Juraibah<br /> 43. Muhammad Bin Abdul Wahhaab<br /> 44. Mujaahid<br /> 45. Safaarainy<br /> 46. Sufyaan Ats Tsaury<br /> 47. Ibnu Abid Duniya<br /> 48. Ibnu Abi Daawuud<br /> 49. Ibnu Rajab Al Hambaly<br /> 50. Ibnu Syaahiin Abuu Hafsh Umar bin Ahmad<br /> 51. Abuu Ahmad Abdullah Bin `Adiy Bin Abdullah Bin Muhammad<br /> 52. Abuu IShaaq Hisyaam Bin Mahdiy AL Kishaashi<br /> 53. Abuul Barkaat Muhammad Bin Ahmad Bin Yuusuf<br /> 54. Abuul Barraa` Al Kinaaniy<br /> 55. Abul Haarits Muhammad Bin Ibrahiim Khrrj As Silafy Al Jazaa`iry<br /> 56. Abul Hajjaaj Yuusuf bin Zakiy Abdurrahmaan Al Miziy<br /> 57. Abul Hasan `Aliy Bin Al Ja`d Bin `Abiid<br /> 58. Abul Hasan `Aliy Bin Abdillah Bin Ja`far<br /> 59. Abul Hasan `Aliy Bin Umar Bin Ahmad Bin Mahdiy<br /> 60. Abul Hasan Nuuruddiin Bin Abdul HaadiyAs Sindiy<br /> 61. Abul Fatah Muhammad Bin Al Husain Al Muushally<br /> 62. Abul Fida`Ismaa`iil Bin katsiir Al Qurasyi<br /> 63. Abul Fadhl Ahmad Bin `Aliy Bin Hajar Al `Asqalaaniy (Al Haafidz Ibnu Hajar) Bag.2<br /> 64. Abul Fadhl Abdurrahmaan Bin Abi Bakr As Suyuuthy<br /> 65. Abul Qaasim Hamzah Bin Muhammad Bin `Aliy Bin Al`Abbaas.<br /> 66. Abul Qaasim Sulaimaan Bin Ahmad Bin Ayyuub Ath Thabraany<br /> 67. Abul Mahaasin Muhammad Bin `Aliy Bin Hasan<br /> 68. Abul Mundzir Ahmad Bin `Abbaas As Silafy<br /> 69. Abul Waliy Sulaimaan Bin Khalaf Bin Sa`d Al Baaji<br /> 70. Abu Anas Al Faayid Al `Auniy Ar Rasyiidy Al Atsary<br /> 71. Abu Bakr Ahmad Bin Al Husain Bin `Aliy Bin Muusa Al Baihaqiy<br /> 72. Abuu Bakr Ahmad Bin `Aliy Bin Tsaabit<br /> 73. Abuu Bakr Ahmad Bin `Amruu Bin Adh Dhahhaak<br /> 74. Abuu Juwairiyyah<br /> 75. Abuu Haatim Muhammad Bin Hibbaan Bin Ahmad (Ibnu Hibbaan)<br /> 76. Abuu hafshah<br /> 77. Abuu Daawuud Sulaimaan Daawuud Ath Thayaalisy<br /> 78. Abuu Rabbaan Ath Thaa`ify<br /> 79. Abuu Zakariyya Yahya Bin Abdulwahhaab Bin Manduh Al AshBahaany<br /> 80. Abuu Zakariyya Yahyaa Bin Ma`ien<br /> 81. Abuu `Abdil A`laa Khaalid Bin Muhammad Bin `Utsmaan AL Mashry<br /> 82. Abuu `Abdis Salaam Hasan Bin Qaasim Al Hasany Ar Riimy As Silafy<br /> 83. Abuu `Abdillah Al Atsary<br /> 84. Abuu `Abdillah Al Yamany<br /> 85. Abuu `Abdillah Khaalid Bin Muhammad Al Ghirbaany<br /> 86. Abuu `Abdillah `Azzaam Asy Syimary<br /> 87. Abuu `Abdillah Muhammad Bin Idriis Asy Syaafi`y (Al Imaam Asy Syaafi`ie)<br /> 88. Abuu `Ablillah Hummaam Bin Muhammad AL Jazaa`iry<br /> 89. Abuu `Abdirrahmaan Badr Bin `Aliy Bin Thaamy Al Utaiby<br /> 90. Abuu `Abdirrahmaan Abdullah Bin AL Mubaarak (Ibnul Mubaarak)<br /> 91. Abuu `Abdillah Muhammad Bin Yaziid Al Qazwainy<br /> 92. Abuu` Abdillah Ahmad Al Ahmady<br /> 93. Abuu `Abdillah AL Madany<br /> 94. Abuu `Abdillah Muhammad Bin Ahmad (Adz Dzahaby Bag.2)<br /> 95. Abuu `Abdillah Muhammad Bin Sa`d Bin Manii`<br /> 96. Abuu `Abdillah Muhammad Bin `Abdillah Baa Jamaal Al Hadhramy<br /> 97. Abuu `Ubaid Al Qaasim Bin Salaam<br /> 98. Abuu `Utsmaan Ismaa`iil Bin `Abdirrahmaan Ash Shaabuuny<br /> 99. Abuu `Umar Bin Hasan Al Ka`by<br />100. Abuu `Amru Nuuruddiin Bin `Aliy Bin `Abdillah Bin `Ar`ar<br />101. Abuu `Iisaa Muhammad Bin `Iisaa Bin Saurah (At Tirmidzi)<br />102. Abuu Muhammad Al Andalusy AL Qahthaany<br />103. Abuu Muhammad `abduLlah Bin `Aliy Bin Al Jaaruud<br />104. ABuu Muhammad `Abd bin Humaid Bin Nashr<br />105. ABuu Muhammad `Abdullah Bin `Abdurrahmaan Ad Daarimy<br />106. Abuu Muhammad `Abdullah Bin Muslim Bin Qutaibah<br />107. Abuu Muhammad `Izzuddiin As Silafy<br />108. Abuu Hurairah Ibrahim Bin Ahmad Al Atsary<br />109. Abuu Sindi Muhammad<br />110. Abuu Ya`laa Ahmad Bin `Aliy Bin Al Mutsani<br />111. Abuu `Abdirrahmaan Muqbil Bin Haadi AL Wad`i (Asy Syaikh Muqbil)<br />112. Abuu `Abdillah Al Yamani<br />113. Abii Ishaaq Hisyaam Mahdi Al Kishaash<br />114. Abiil Baqaa`Abdullah Bin Al Husain Bin Abdillah Al`Akbary<br />115. Abiil Hasan Al Atsary `Alwiy Bin Umar Bin Mahmuud<br />116. Abiil Hasan Al Asy`ari<br />117. Abiil Hasan Bin `Aliy Bin Khalf Al Barbahaary<br />118. Abiil Hasan Abdul `Aziz Bin Yahya Bin `Abdul`aziz Al Kinaani Al Makki<br />119. Abiil `Abbas Ahmad bin Abii Ahmad Ath Thabarii Al Baghdaadi Asy Syaafi`i<br />120. Abiil Faraj Ibnu Rajab Al Hanbali<br />121. Abii bakr Ahmad Bin Ibrahim Al Ismaa`aily<br />122. Abii Bakr `Abdullah Bin Zubair Al Humaidy<br />123. Abii Bakr `Abdullah Bin Muhammad Bin Abii Syaibah<br />124. Abii Bakr Muhammad Bin Al Husain Fanjauyah<br />125. Abii Bakr Muhammad Bin Al Husain AL Aajurry<br />126. Abii Tarkiy Muhammad Ahmad Al FiiFii<br />127. Abii Hafsh Taajuddiin Al Faakahaany<br />128. Abii `Abdirrahmaan Fauzy Bin Abdullah AL Atsary<br />129. Abii `Abdissalaam Hasan Bin Qaasim Ar Riimiy<br />130. Abii `Abdil`Aziiz `Utsmaan Bin Al A`miiriy<br />131. Abii `Abdillah Humuud Bin Qaa`id Al Bi`daaniy<br />132. Abii `Abdillah Syukaib As Silafy<br />133. Abii `Abdillah Naashir As Silyathiy<br />134. Abii `Aliy Al Hasan Bin Ahmad Bin `Abdul Ghaffaar Al Faarisiy An Nahwiy<br />135. Abii `Amruu `Abdilkariim Bin Ahmad Al `UmariyAl Hajuuriy<br />136. Abii Muusaa `Abdirrazzaaq Bin Muusaa ath Thubni Al Jazaa`iriy<br />137. Abii Nuur Bin Hasan Bin Muhammad Al Kurdiy<br />138. Abii `Umar Usaamah Bin `Athaayaa Bin `Utsmaan Al `Utaibiy<br />139. Ihsaan Ilahiy Dzahiir<br />140. Ahmad Al Ahmadiy<br />141. Ahmad Bin Shalih Az Zharaaniy<br />142. Ahmad Bin Yahyaa An Najmiy<br />143. Ahmad Umar Baazmuul<br />144. Ahmad Wamahmuud Syaakir<br />145. Ishaaq Bin Asy Syaikhil Imaam`Abdirrahman Bin Hasan<br />146. Ishaaq Bin ibrahiim Bin Makhlad Bin Raahuuyah<br />147. Islaa`iil bin Muhammad Al Anshaariy<br />148. Al Haarits bin Abii Usaamah<br />149. Al Haakim<br />150. Asy Syaikh ibn Baaz<br />151. Al Qaadhiy Abii Bakr Al `Arabiy<br />152. Al Qaamuus Al Muhiith (Fairuuz `Abaadii)<br />153. Al Lajnah Ad Daa`imah Lil Buhuuts Al `Ilmiyyah Wal Iftaa`<br />154. Al Laits Bin Sa`ad bin Abdurrahmaan AL Fahmiy Al MAshriy<br />155. An Nawawiy<br />156. Ummul Laits<br />157. Ummu Ayyuub Nuurah Hasan Ghaawiy<br />158. Ummu Muusaa Al Jazaa`iriy<br />159. Imaam Ar Rahbiy<br />160. Bandar Bin Nayyif AL `Atibiy<br />161. Tarhiib Bin Rabii`aanBin Haadiy Ad Duusriy<br />162. Taqiyyuddiin Ahmad Bin `Aliy Al Maqriiziy<br />163. Jamaal Bin Fariihaan AL Haaritsiy<br />164. Haatim Bin `Aarif AL `Auniy<br />165. Hasan Bin Qaasim Al Hasaniy Ar Riimiy As Silafy<br />166. Hamdan Bin Ibraahim Al `Utsmaani<br />167. Hamdan Bin Naashir Bin Ma`mar<br />168. Humuud Bin `Abdillah At Tuwaijiriy<br />169. Khaalid Bin Dhahwiy Adzh Dzhafiiriy<br />170. Khaalid Bin `Abdillah Bin Muhammad Al Mushlih<br />171. Khaalid Bin `Aliy Bin Muhammad Al `Anbariy<br />172. Khaalid Bin QaasimAr Raddaadiy<br />173. Khaliifah Al Kiwaariy<br />174. Raasyid Bin Husain AL `Abdulkariim<br />175. Rabii` Bin Haadiy `Umair Al Madkhaliy<br />176. Rahmatullah Bin Khaliilur Rahmaan Al Hindiy<br />177. Zakariyya Bin Ghulaam Qaadir Al Baakistaaniy<br />178. Zaid Bin Muhammad Bin Haadiy Al Madkhaliy<br />179. Saalim AL `Ajmiy<br />180. Saalim Bin `ied Al Hilali<br />181. Sa`ad Bin `Abdirrahmaan Al Hushain<br />182. Sa`ied Bin Sa`d Bin Nabhaan Al Hadhramiy<br />183. Sulthaan Al `ied<br />184. Sulthaan Bin Muhammad Bin Sibhaan<br />185. Sulaiman Bin Sahmaan<br />186. Sulaimaan Bin `Abdillah Bin Muhammad Bin `Abdul Wahhaab<br />187. Samiir Al Mabhuh<br />188. Syarh Abayaat Al Mufashshil Lisy Syariif<br />189. Shaalih As Suhaimiy<br />190. Shaalih Al Fauzaan<br />191. Shaalih Bin `Abdul`aziiz Aalusy Syaikh<br />192. Shalih Bin `Abdul`aziiz Bin `Utsmaan As Sindiy<br />193. Shaalih Bin `Abdullah Al Bakriy<br />194. `Aayid Asy Syamriy<br />195. `Abdurrahmaan Bin Hasan Aalusy Syaikh<br />196. `Abdurrahmaan Bin `Abdullah Aalu Ibrahiim<br />197. `Abdurrahmaan Bin Yahyaa Al Ma`lamiy Al Yamaaniy<br />198. `Abdurrazzaaq bin `Abdulmuhsin Al `Abbaad<br />199. `Abdul`aziiz Ar Raajihiy<br />200. `Abdul`aziiz muhammad As Salmaaniy<br />201. `Abdul`aziiz Bin Rais Ar Raisiy<br />202. `Abdul`aziiz Bin `Abdullah Bin Muhammad Aalusy Syaikh<br />203. `Abdul`aziiz Bin Muhammad Bin `Aliy Al `Abd Al Lathiif<br />204. `Abdul Lathiif Bin Muhammad Bin Abii Rabii`<br />205. `Abdullah Bin Hamiid Al Falaasiy<br />206. `Abdullah Bin Shaalih Al `Ubailaan<br />207. `Abdullah Bin Muhammad Al Atsariy<br />208. `Abdullah Bin Muhammad Ad Duwaisyiy<br />209. `Abdullah Bin Muhammad Al Ghaniimaan<br />210. `Abdullah Bin Muhammad Al Qarniy<br />211. `Abdul Maalik bin Ahmad Ramadhaaniy Al Jazaa`iriy<br />212. `Abdullah Aalu Muhammad<br />213. `Abdullah As Silafiy<br />214. `Abdulmuhsin Bin Hamd Al `Abbaad Al Badr<br />215. `Abdussalaam Barjas<br />216. `Ubaid Bin `Abdullah Bin Sulaimaan AL Jaabiriy<br />217. `Utsmaan `Abdussalaam Nuuh<br />218. `Ishaam Bin `Abdullah As Sinaaniy<br />219. `Alaa`uddiin Muhammad Bin `aliy AL Yunainiy Al Ba`aliy Al Hanbaliy<br />220. `Alwiy bin `Abdul Qaadir As Saffaaf<br />221. `Aliy bin Sulaimaan Bina Muhammad Al Harbiy<br />222. `Aliy Bin `Abdul `Aziiz Bin `Aliy As Syabil<br />223. `Aliy Bin Muhammad Naashir Al faqiihiy<br />224. `Aliy Bin Yahyaa Al Haddaadiy<br />225. `Umar Bin `Aliy Al Bazzaar<br />226. `Utsmaan Bin Syaikh `Aliy<br />227. Faalih Bin Jabr At Tulai`ah<br />228. Faalih Bin Naafi` Al Harbiy<br />229. Maahir Bin Dzhaafir Al Qahthaany<br />230. Muhammad Bin Ahmad Al Hafdzhy<br />231. Muhammad Bin Ishaaq Bin Ibraahiim As Siraaji Ats TsaqafyAn Naisaabuury<br />232. Muhammad Bin Al Amiir Ash Shan`aany<br />233. Muhammad Bin Amaan Al Jaami<br />234. Muhammad Bin Ja`far<br />235. Muhammad Bin Sa`iid Al Qahthaany<br />236. Muhammad Bin Saif Al `Ajmy<br />237. Muhammad Bin `Abdurrahmaan Al Khumais<br />238. Muhammad Bin `Abdul`aziiz Bin Maani`<br />239. Muhammad Bin `Abdullah Al Imaam<br />240. Muhammad Bin `Abdulwahhaab Al Washaaby Al `Abdaly<br />241. Muhammad Bin `Umar Bin Saalim Baazmuul<br />242. Muhammad Bin Mubaarak Al Haajiry<br />243. Muhammad Bin Haadiy Al madkhaly<br />244. Muhammad Khaliil Harraas<br />245. Muhammad Maalallaah<br />246. Muhammad Ma`ruuf Bin Mushthafa bin Ahmad An Nuudihi Asy Syahrazuury Al Barzanjy Asy Syaafi`y<br />247. Malfy bin Naa`im Bin `Imraan Ash Shaa`idy<br />248. Naashir Bin `aliy Al ghaamidy<br />249. Naashir Bin `Aliy Bin Naashir Al Ghamidy<br />250. Naashir Bin Muhammad Al Hamasy Aalu `Aashim Humam Bin Munabbih Ash Shan`aany<br />251. Tarhiib Bin Rabii`aan Bin Haadiy Ad Duusiriy<br />252. Yahyaa Bin `Aliy Al hajuuriy<br />253. Al Haarits Bin ziidaan Al Maziidy<br />254. `Abdul majid Ar Riimiy<br />255. Zainal `Abidiin `Aliy Bin Al Husain<br />256. Kumpulan Masyaikh<br /><br />Sumber : http://samuderailmu.wordpress.comartikel Islamhttp://www.blogger.com/profile/03964809318614396427noreply@blogger.com0